Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Inveatasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meningkatkan pemanfaatan fasilitas isolasi terpusat untuk pasien tanpa gejala dan bergejala ringan.
Permintaan itu diungkapkan Luhut menanggapi peningkatan kasus penularan covid - 19 di Jawa Tengah pasca libur panjang pada 28 Oktober sampai dengan 4 November 2020 lalu.
“Seperti di wisma atlet, pasien bergejala awal dan ringan cepat ditangani dan diisolasi sehingga mencegah kondisi gawat yang menyebabkan kematian,” ujarnya dalam keterangan resminya, Selasa (1/12/2020).
Luhut mengaku khawatir jika pasien yang sudah terkonfimasi positif tidak segera diisolasi justru akan menularkan kepada keluarga terdekat sehingga menjadi klaster keluarga.
Dia meminta Pangdam Diponegoro dan Kapolda Jawa Tengah membantu Gubernur Jawa Tengah untuk melakukan sosialisasi terus-menerus kepada masyarakat mengenai protokol kesehatan. “Tolong bantu juga untuk mendorong supaya mereka yang kena atau positif segera ke tempat isolasi. Tidak usah malu,” tambah.
Menanggapi hal ini Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan dalam tiga hari ini pihaknya akan menggenjot upaya-upaya menekan penyebaran Virus Corona termasuk menambah fasilitas isolasi terpusat.
“Dalam tiga hari ini kami minta untuk gas pol termasuk isolasi mandiri karena kalau di rumah tidak merasa diisolasi. Saya minta kepada para bupati kita cari hotel untuk isolasi mandiri, kita bayar,” tuturnya.
Ganjar juga mengaku telah meminta kepada Dinkes Jateng untuk terus melakukan tes, pelacakan, dan penelusuran terus menerus.
Adapun mengenai tingginya angka kematian, beberapa direktur RS di Jawa Tengah membeberkan bahwa salah satu penyebabnya adalah keterlambatan penanganan pasien. “Pasien masuk ke kami kasusnya sudah sangat berat dan terlambat masuk ICU,” ujar Direktur RS Kariadi Semarang Agoes OP.
Angka terkonfirmasi positif Covid-19 di Lima kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Tengah dua minggu pascaliburan panjang pada 28 Oktober-4 November 2020 meningkat.
Angka positif di Semarang, Kudus, Surakarta, Pati, dan Kudus agak naik dalam tujuh hari belakangan,” beber Menko Luhut. Diapun menyebutkan bahwa, kini Kota Semarang memiliki kasus tertinggi di Jawa Tengah sebanyak 12.019 kasus dengan tingkat kematian tertinggi hingga 751 orang.