Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti kasus Covid-19 di Jawa Tengah dan DKI Jakarta yang mencatat peningkatan drastis dalam beberapa hari terakhir. Presiden pun memerintahkan adanya perhatian khusus dalam penanganan Covid-19 di kedua provinsi tersebut.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat pada 22 - 29 November 2020 atau dalam sepekan terakhir peningkatan harian kasus positif di Jawa Tengah cukup fluktuatif.
Perinciannya, pada 22 November 2020 tercatat sebanyak 477 kasus positif baru, kemudian keesokan harinya naik drastis menjadi 1.005 kasus.
Selanjutnya, pada 26 November 2020 kasus baru konfirmasi positif kembali turun yakni hanya 559, tapi kembali melonjak pada 27-29 November 2020.
Pada 27 November kasus positif Covid-19 di Jateng tercatat bertambah 963 kasus. Kemudian, pada 28 November bertambah 1.118 kasus positif, dan naik signifikan menjadi 2.036 kasus pada 29 November 2020.
Secara total hingga 29 November 2020, kasus positif Covid-19 di Jawa Tengah mencapai hampir 55.000 atau tepatnya 54.997 kasus. Selain itu, provinsi tersebut juga melaporkan total kasus sembuh mencapai 38.281 orang dan total kasus meninggal 2.340 orang.
Baca Juga
Setali tiga uang, penambahan kasus positif di Ibu Kota juga fluktuatif selama sepekan terakhir. Pada 22 November 2020 DKI Jakarta melaporkan penambahan kasus positif sebanyak 1.342 kasus dan turun sehari setelahnya menjadi 1.009 kasus.
Lalu, pada 25 November 2020 kasus positif di DKI naik cukup tinggi yakni 1.273 kasus. Selanjutnya, pada 26 November penambahan kasus positif lebih rendah jika dibandingkan hari sebelumnya yaitu 1.064 kasus.
Adapun, pada 27-29 November 2020, penambahan kasus positif di DKI Jakarta berturut-turur tercatat 1.436 kasus, 1.360 kasus, dan 1.431 kasus.
Secara total hingga 29 November, kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta mencapai 135.762 kasus. Angka tersebut masih yang tertinggi secara nasional.
Sementara itu, total kasus sembuh di DKI tercatat mencapai 123.069 orang, sedangkan total kasus meninggal 2.641 orang
Melihat tren penambahan kasus positif di dua provinsi tersebut, Presiden Jokowi pun kembali mengingatkan bahwa keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi di tengah pandemi. Oleh sebab itu, Presiden meminta agar kepala daerah betul-betul serius dalam melindungi keselamatan warganya.
“Tugas kepala daerah adalah melindungi keselamatan warganya dan juga sudah saya sampaikan keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi,” kata Jokowi saat membuka Ratas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/11/2020).
Jokowi juga meminta Menteri Dalam Negeri untuk mengingatkan kepada para gubernur, bupati dan walikota untuk betul-betul memegang penuh kendali di wilayahnya masing-masing yang berkaitan dengan masalah Covid-19 dan permasalahan ekonomi.
Dalam rapat terbatas bersama jajarannya pada ahri ini, Presiden Jokowi juga menyoroti rapor merah penanganan Covid-19 dalam sepekan terakhir.
Dia menyebut bahwa angka kasus aktif nasional pada pekan ini menyentuh angka 13,41 persen meskipun masih di bawah angka kasus aktif dunia, tapi angka itu lebih buruk jika dibandingkan pekan sebelumnya.
“Tetapi hati-hati ini lebih tinggi dari rata-rata minggu yang lalu. Minggu yang lalu masih 12,78 [persen] selarang 13,41,” tuturnya.
Selain itu, Jokowi juga menyebut rerata kasus kesembuhan pada pekan ini juga mengalami penurunan jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya yakni dari 84,03 persen menjadi 83,44 persen.
"Ini semuanya memburuk semuanya, karena adanya tadi kasus yang memang meningkat lebih banyak di minggu-minggu kemarin," ucap Jokowi.
Seperti diketahui, pada Minggu (29/11/2020) kasus baru konfirmasi positif Covid-19 menembus rekor tertinggi yaitu bertambah 6.267 orang sehingga totalnya menjadi 534.266 kasus.
Adapun, kasus sembuh Covid-19 bertambah 3.810 orang sehingga totalnya menjadi 445.793 kasus, sedangkan kasus meninggal bertambah 169 kasus sehingga totalnya menjadi 16.815 kasus.