Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 tidak memberlakukan tes swab gratis bagi para pengunjuk rasa yang menolak Undang-Undang Cipta Kerja beberapa pekan lalu. Sementara itu, kerumunan massa dalam kegiatan yang melibatkan Rizieq Shihab mendapatkannya.
Terkait hal itu, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan bahwa perbedaan tersebut dikarenakan pada kegiatan unjuk rasa tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, Satgas Pusat dan Satgas Daerah telah berkoordinasi guna meminimalisir terjadinya penularan Covid-19.
“Satgas daerah secara aktif melakukan test screening baik kepada pendemo tamg diamankan serta petugas pengamanan,” katanya dalam konferensi pers, dikutip dari dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (24/11/2020).
Lebih lanjut, dia memastikan bahwa upaya pencegahan penularan virus Corona tidak berhenti hanya pada upaya screening, tetapi bagi demonstran yang kedapatan reaktif dilanjutkan dengan testing diagnostic dan isoplasi atau perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara daerah setempat.
Kemudian, sambungnya, penelusuran atau tracing kontak dekat para demonstran yang positif dan pengecekan juga terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan Daerah.
“Kami akan selalu menginfokan update follow up dari perkembangan potensial lonjakan kasus,” imbuhnya.
Baca Juga
Adapun pada pertengahan Oktober lalu Wiku pernah membeberkan bahwa ada 21 dari 253 demonstran yang telah diamankan kepolisian berstatus reaktif di Sumatra Utara dan 34 dari 1.192 demonstran reaktif di DKI Jakarta.
Aksi demo buruh tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Semarang juga terindikasi menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 setelah sebanyak 11 buruh terkonfirmasi positif merujuk hasil swab PCR.
Selain itu, pasca-unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja, sedikitnya 8 polisi di wilayah hukum Polres Metro Bekasi dinyatakan positif Covid-19.