Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pencopotan Kapolda, DPR: Kode Keras Penegakan Protokol Covid-19

Pencopotan ini merupakan sinyal, imbauan keras Kapolri kepada seluruh Kapolda beserta anggotanya untuk benar-benar serius menegakkan protokol Covid-19
Kapolri Jenderal Pol Idham Azis (tengah)/Antara
Kapolri Jenderal Pol Idham Azis (tengah)/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Langkah Kapolri mencopot Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jabar dinilai kalangan DPR sebagai sinyal keras agar jajaran Kepolisian RI serius menegakkan protokol Covid-19.

Demikian dikatakan Ketua Komisi III DPR RI Herman Herry terkait pencopotan Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi dari jabatannya.

"Saya rasa pencopotan ini merupakan sinyal, imbauan keras Kapolri kepada seluruh Kapolda beserta anggotanya untuk benar-benar serius menegakkan protokol Covid-19," kata Herman melalui keterangannya, Selasa (17/11/2020).

Untuk itu, Politisi PDIP tersebut meminta kepada Polri untuk tidak pandang bulu dalam penegakan hukum dan meminta mutasi tersebut tidak didasarkan rasa tebang pilih.

"Kapolri juga harus memastikan bahwa mutasi ini benar-benar didasarkan pada reward and punishment yang proporsional. Jangan ada kesan tebang pilih," ujarnya.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi dicopot dari jabatannya.

Keduanya dianggap tak menjalankan perintah menegakkan protokol kesehatan Covid-19.

Hal tersebut disampaikan oleh Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jaksel, Senin (16/11).

"Bahwa ada dua Kapolda yang tidak melaksanakan perintah dalam menegakkan protokol kesehatan maka diberikan sanksi berupa pencopotan," kata Argo.

Sementara itu, Anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Alhabsyi menilai pencopotan dua Kapolda itu merupakan hal yang biasa.

"Saya lihat ini mutasi yang biasa, tidak ada yang istimewa,” katanya.

Menurutnya, mutasi pejabat di Polri merupakan persiapan menjelang masuknya masa pensiun Kapolri pada awal 2021.

"Makanya dapat dipastikan dalam waktu dekat akan ada dua sampai tiga jenderal bintang dua yang bakal naik jadi bintang tiga. Para perwira yang naik menjadi bintang tiga itu dipastian akan masuk dalam bursa calon Kapolri untuk menggantikan Idham Azis," ucapnya.

Selain itu, kata Aboe, nanti setidaknya 30 jenderal perwira Polri yang akan pensiun mulai dari bulan November, Desember, serta Januari 2020.

"Tentunya posisi yang ditempati juga perlu diganti dengan yang baru," ujar Sekjen PKS tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper