Bisnis.com, JAKARTA - China mengindikasikan dorongan bagi Australia untuk memperbaiki hubungan yang tegang antara da negara.
Asisten Menteri Perdagangan Li Chenggang mengatakan China telah menjadi pragmatis dalam menumbuhkan hubungan bisnis dengan semua mitra dagang. Hubungan yang sehat membutuhkan upaya dari kedua belah pihak.
"Australia seharusnya tahu lebih jelas daripada China apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan hubungan ini," katanya dilansir Bloomberg, Rabu (11/11/2020).
Hubungan antara kedua negara memburuk dengan cepat tahun ini setelah Australia menyerukan penyelidikan tentang asal-usul pandemi Covid-19 di China.
Sementara itu, Beijing telah memberlakukan tarif pada impor jelai Australia dan memerintahkan pedagang untuk berhenti membeli setidaknya tujuh komoditas termasuk batu bara, tembaga dan anggur.
Komentar Li selaras dengan pernyataan Kementerian Luar Negeri China pekan lalu, yang juga mendesak Australia untuk bertindak lebih dulu.
Baca Juga
"Saling menghormati adalah dasar dan prasyarat untuk kerja sama antar negara," kata juru bicara kementerian Wang Wenbin saat itu.
Wang mendesak Australia untuk merefleksikan tindakan terhadap China selama ini dan melakukan lebih banyak hal yang kondusif untuk kerja sama dan kemitraan strategis komprehensif dua negara.
Menurut seorang mantan pejabat senior Kementerian Perdagangan China, Pemerintah Australia perlu tenang dan melihat potensi besar pasar China.
"Untuk meningkatkan hubungan, pertama-tama, Australia harus berhenti membuat pernyataan yang tidak bertanggung jawab," kata Wei Jianguo, mantan wakil menteri perdagangan.
Kedua, Australia juga harus mengimpor produk China berdasarkan prinsip WTO daripada menggunakan alasan keamanan terutama untuk 5G dan produk digital.
"Ketiga, dan saya pikir ini sangat penting, kita harus memperkuat rasa saling percaya," katanya.
Menteri Perdagangan Australia Simon Birmingham mengatakan pemerintah masih tidak dapat melakukan kontak dengan China di tingkat menteri. Kebuntuan telah terjadi sejak Australia menyerukan penyelidik independen untuk diizinkan masuk ke Wuhan untuk menyelidiki asal-usul pandemi.
"Ada masalah dan ada aspek yang sangat meresahkan dan mengkhawatirkan pada beberapa elemen hubungan perdagangan saat ini," kata Birmingham.
Dia melanjutkan pihaknya terus memantau dengan cermat dan mencoba menyelesaikan persoalan di semua tingkat diplomatik.