Bisnis.com, JAKARTA - Jika saat ini Indonesia menandai tanggal 11 November dengan Hari Belanja Online nasional atau Harbolnas 11.11, China menamakannya dengan Singles Day.
Singles Day di China merupakan acara belanja online 24 jam terbesar di dunia, dengan 1,9 miliar produk dipesan dan dikirim tahun lalu seperti dilansir dari BBC News pada Rabu (11/11/2020).
Tahun ini, Singles Day China diperkirakan akan mencatatkan rekor baru dikarenakan adanya permintaan terpendam akibat pandemi Covid-19. Beberapa barang yang diharapkan populer adalah pembersih robot, penyedot debu, produk kesehatan, dan penyaring udara.
Selain itu, merek-merek mewah juga diharapkan mendapatkan dorongan, karena jutaan orang China yang tidak dapat bepergian ke luar negeri untuk berbelanja gantinya akan berbelanja online yang disebut para ahli dengan istilah "belanja balas dendam".
"Kami mengantisipasi pembatasan internasional yang sedang berlangsung akan menyebabkan perubahan berarti pada konsumen China yang membeli barang mewah secara online...dengan perkiraan dua kali lipat jumlah merek mewah yang berpartisipasi dalam Singles Day," ungkap Michael Norris, konsultan e-commerce yang berbasis di Shanghai seperti dikutip dari BBC News, Rabu (11/11/2020).
Untuk mengantisipasi hal tersebut, China menyiapkan tiga juta orang pekerja yang ditolong oleh 4.000 pesawat dan kapal untuk menghadapi tren Singles Day pada saat pandemi virus Corona.
Singles Day di China juga dikenal sebagai 11.11 atau Double 11 ini awalnya dibuat oleh ritel online Alibaba untuk merayakan orang-orang yang sendiri, antitesis dari perayaan Valentine. Tahun lalu, penjualan pada Singles Day ini mencapai angka penjualan lebih dari 210 miliar yuan setara Rp46 triliun, dua kali lipat dari gabungan Black Friday dan Cyber Monday.
Tahun ini, Singles Day mulai lebih awal antara 1 hingga 3 November untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat dari konsumen China. Pada hari ini Rabu (11/11/2020) akan menampilkan lebih dari 350.000 merek lokal dan internasional, bahkan termasuk mobil dan rumah yang akan dijual melalui e-commerce.
Cainiao, bagian logisitik Alibaba, mengatakan pihaknya menggunakan lebih dari 3.000 penerbangan carteran dan kapal kargo untuk membawa barang ke China.
Sementara itu, total tiga juta orang di Cainiao dan mitranya akan terlibat dalam logistik secara global di gudang dan pelabuhan. Ini juga menggunakan lebih dari 10.000 loker seluler untuk memungkinkan pelanggan mengambil paket tanpa kontak manusia. Cainiao juga berencana untuk mengoperasikan lebih dari 700 penerbangan carteran untuk mengirimkan paket ke luar China.
"Penggunaan teknologi mutakhir seperti kecerdasan buatan, algoritme prediktif, dan analitik data besar akan memberdayakan pedagang dengan data perkiraan permintaan dan memungkinkan mereka untuk secara akurat melakukan pra-stok barang mereka dalam jumlah dan lokasi yang tepat," ungkap James Zhao, manajer umum rantai pasokan global di Cainiao.