Bisnis.com, JAKARTA – PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko berencana menambah kuota jumlah wisatawan ke destinasi Candi Prambanan hingga 7.000 orang per hari pada liburan akhir tahun.
"Hingga saat ini kami telah uji coba AKB [adaptasi kebiasaan baru] tahap ke tiga dengan kuota wisatawan 5.000 orang per hari. Pada tahap empat nanti, atau saat libur Natal dan Tahun Baru kami upayakan untuk dapat menambah kuota menjadi 7.000 wisatawan," kata Direktur Utama PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Edy Setijono, dikutip dari Antara, Selasa (10/11/2020).
Menurutnya, pada tahap uji coba operasional sesuai AKB, kuota wisatawan sebanyak 1.500 orang per hari telah berjalan dengan baik sesuai protokol kesehatan COVID-19.
"Kemudian pada tahap dua kuota kami naikkan menjadi 2.500 wisatawan per hari, dan tahap tiga kuota naik lagi menjadi 5.000 wisatawan per hari. Dari hasil evaluasi tahap satu hingga tiga, semua dapat berjalan dengan baik, sehingga nanti uji coba tahap empat kuota kami naikan menjadi 7.000 wisatawan per hari," katanya.
Ia mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 DIY untuk uji coba operasional tahap ke empat.
"Setiap tahap uji coba Satgas Covid-19 DIY selalu memantau AKB pariwisata, dan selama ini kami mendapat penilaian yang baik, sehingga kami mendapat rekomendasi untuk bisa menaikkan kuota pengunjung," jelasnya.
Baca Juga
Kuota wisatawan sebanyak 7.000 orang per hari diakuinya sudah sekitar 60 persen dari jumlah rata-rata pengunjung di Candi Prambanan sebelum pandemi Covid-19.
"Jadi memang ini harus kami lakukan bertahap, karena yang paling utama adalah kami ingin memastikan bahwa protokol yang kami jalankan itu betul-betul bisa kita implementasikan. Jadi kami ingin menghadirkan destinasi yang aman, yang sehat yang juga tetap tidak mengurangi kenyamanan dari para wisatawan," katanya.
Ia mengatakan yang harus disadari bersama adalah bahwa semua fokus di protokol kesehatan, terutama melatih SDM untuk bisa mengimplementasikan standar operasional prosedur (SOP) AKB pariwisata.
"Yang perlu disadari, kami meningkatkan kuota itu tujuannya apa? Untuk melatih kami, melatih pengelola harus bisa mengimplementasikan. Karena beda handling 1.500 dan 2.500 dan 7.000 nantinya. Ini kondisinya berbeda. Nah inilah yang kami selalu evaluasi," katanya.
Bagi wisatawan atau pengunjung Candi Prambanan, kata dia, juga disiplin untuk taat kepada protokol kesehatan, seperti menggunakan masker yang aman dari kain tiga lapis.