Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintahan Donald Trump melalui Kementerian Pertahanan Amerika Serikat dikabarkan melanjutkan rencana mereka untuk menjual alutsista ke Uni Emirat Arab.
Rencana penjualan tersebut sudah disampaikan ke Kongres di tengah hiruk pikuk proses Pemilihan Presiden (Pilpres) AS. Adapun, nilai penjualan untuk saat ini ditaksir mencapai US$10 miliar atau Rp142 triliun.
Salah seorang politisi di Kongres AS, yang enggan disebutkan namanya, menyatakan bahwa pemberitahuan informal sudah dilayangkan ke mereka. Dalam pemberitahuan yang disampaikan pada Kamis (5/11/2020) tersebut, tercatat penjualan yang dilakukan meliputi bom, rudal presisi, serta drone militer.
"Kami tidak bisa mengonfirmasi atau mengomentari kabar tersebut hingga Kongres diberitahu secara formal," ujar keterangan pers Kementerian Luar Negeri Amerika ketika ditanyai soal penjualan alutsista tersebut.
Pemberitahuan informal ke Kongres dari Donald Trump tak ayal menguatkan kabar soal rencana penjualan jet tempur ASke Uni Emirat Arab. Sejak Uni Emirat Arab melakukan normalisasi hubungan dengan Israel, kabar itu makin santer. Sebab, kerjasama dengan AS juga merupakan bagian dari janji normalisasi itu.
Salah satu jet tempur yang dikabarkan akan dijual ke UEA adalah F-35. Namun, seperti diberitakan sebelumnya, segala bentuk senjata yang akan dijual ke negara Timur Tengah oleh AS tidak boleh sampai merugikan Israel. AS berjanji pada Israel bahwa negara pimpinan Benjamin Netanyahu itu tidak akan kehilangan keunggulan militer.
Baca Juga
Kabar terakhir, pada Oktober lalu, Benjamin Netanyahu sudah menyetujui penjualan jet tempur F-35 tersebut. Dengan kata lain, jalan untuk penjualan alutsista lainnya ke negara-negara Timur Tengah pun semakin terbuka. Namun, formalisasi dari kesepakatan itu belum ada kabarnya hingga berita ini ditulis.
Di Kongres, rencana penjualan harus dikaji dulu oleh Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS dan Parlemen AS. Umumnya, kajian dimulai dari pemberitahuan informal sebelum pemberitahuan formal dilayangkan.