Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Debat Pilkada Solo 2020, Gibran Ingin Kembangkan Wisata Kebugaran

Rencana itu disampaikan Gibran terkait persoalan masyarakat rentan seperti kaum difabel di kota Surakarta dalam sesi debat publik I Pilwalkot Surakarta, Jumat (6/11/2020).
Bakal calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka memberikan keterangan kepada Wartawan saat berada di kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (17/7/2020). Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa resmi mendapat rekomendasi PDI Perjuangan untuk maju sebagai bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo pada Pilkada serentak Desember mendatang. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Bakal calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka memberikan keterangan kepada Wartawan saat berada di kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (17/7/2020). Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa resmi mendapat rekomendasi PDI Perjuangan untuk maju sebagai bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo pada Pilkada serentak Desember mendatang. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Bisnis.com, JAKARTA - Calon Wali Kota Surakarta dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Gibran Rakabuming Raka berencana untuk membuat wisata kebugaran alias wellness tourism jika terpilih dalam Pilkada 2020.

Rencana itu disampaikan Gibran saat dihadapkan pada persoalan masyarakat rentan seperti kaum difabel di kota Surakarta dalam sesi debat publik I Pilwalkot Surakarta, Jumat (6/11/2020).

“Di tengah banyaknya mati sektor pariwisata ini sebenarnya ada satu sektor pariwisata yang bisa kita kembangkan namanya sektor pariwisata wellness tourism,” kata Gibran.

Dengan demikian, menurut Gibran, sektor pariwisata itu bakal mampu menampung tenaga kerja dari kaum difabel di Kota Surakarta.

“Yang jelas untuk pemijat kami akan berikan sertifikasi, ke depannya akan menjadi sektor pariwisata yang menjanjikan,” kata dia.

Di sisi lain, Calon Wali Kota Surakarta dari jalur perseorangan Bagyo Wahyono blak-blakan memperkenalkan dirinya sebagai wong cilik alias orang kecil. Menurut Bagyo, dirinya tidak jauh berbeda dari masyarakat miskin di kota Surakarta pada umumnya.

Pernytaan itu disampaikan Bagyo saat menjawab pertanyaan panelis ihwal tingkat kemiskinan di Kota Surakarta akibat pandemi Covid-19. Khususnya, bagi masyarakat rentan yang terdampak secara ekonomi dan sosial selama pandemi Covid-19.

“Ini memang betul-betul saya pribadi. Artinya saya wong cilik saya mengalami hal seperti itu [kemiskinan], saya sudah biasa seperti itu. Saya mohon kepada semua uluran tangan tetapi fakta yang terjadi kurang terakomodasi dengan baik,” kata Bagyo dalam debat publik I Pilwakol Surakarta pada Jumat (6/11/2020).

Berangkat dari persoalan itu, Bagyo menuturkan, dirinya bersama dengan Tikus Pithi Hanata Baris mengadakan kegiatan bakti sosial selama enam tahun terakhir.

“Salah satunya memberi pengobatan gratis dan juga memberikan uluran-uluran dan sekaligus kita melakukan sensus ada yang yatim, jompo dan anak-anak terlantar dan ini salah satu tugas kami karena rakyat adalah saya dan saya adalah rakyat maka Bagyo adalah kepentingan rakyat,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper