Bisnis.com, JAKARTA - Ratusan orang dari etnis Turki dan Azerbaijan turun ke jalanan di Kota Lyon, Prancis mencari masyarakat asal Armenia, Kamis (29/10/2020).
Peristiwa ini terjadi setelah ratusan etnis Armenia memblokir jalan raya yang menghubungkan Lyon dan Marseille sebagai bentuk protes terhadap Azerbaijan dan militer Turki di wilayah Nagorno-Karabakh.
Setelah pemblokiran tersebut bentrok terjadi dan menimbulkan sejumlah orang luka-luka.
Dilansir dari RT.com, kelompok Grey Wolves, organisasi nasionalis Turki turun ke jalan di pinggiran Kota Lyon. Langkah ini dilakukan setelah beberapa warga Turki dilaporkan terluka akibat bentrokan tersebut.
Armenia dan Turki diketahui merupakan rival sejak beberapa abad lalu. Dari catatan sejarah, Kekaisaran Ottoman sempat melakukan genosida pada etnis negara itu. Kondisi ini diperparah dengan dukungan militer dan politik Ankara untuk Azerbaijan.
Armenia dan Azerbaijan terlibat perang memperebutkan atau wilayah Nagorno-Karabakh. Sejatinya, wilayah ini merupakan teritori Azerbaijan, akan tetapi kawasan itu dihuni oleh mayoritas etnis Armenia.
Baca Juga
Pekan ini, ketegangan kedua negara kian memanas setelah 21 orang warga sipil dalam serangan rudal tewas di tengah pertempuran.
Azerbaijan menuding militer Armenia membunuh 21 sipil tersebut. Namun Pemerintah Armenia membantah telah melakukan serangan itu. Sebaliknya mereka menuduh Azerbaijan menargetkan serangan atas sebuah rumah sakit bersalin di Kota Azeri Barda.