Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Safari Pertahanan Prabowo ke AS-Eropa, Apa Saja Hasilnya?

Menhan Prabowo Subianto telah melakukan lawatan ke AS dan beberapa negara di Eropa untuk membahas kerja sama pertahanan. Lantas, apa saja hasilnya?
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (20/1/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (20/1/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto telah melakukan lawatan ke sejumlah negara termasuk AS dan beberapa negara di Eropa selama Oktober 2020. Apa saja hasil kunjungan tersebut?

Setelah mendapatkan kembali visa untuk kunjungan ke Amerika pada awal Oktober 2020, Prabowo langsung melawat ke Paman Sam untuk memenuhi undangan Menhan AS Mark Esper pada 15 - 19 Oktober.

Setelahnya, Mantan Danjen Kopassus itu melanjutkan perjalanannya ke Austria, Prancis dan Turki. Berbagai kerja sama disepakati dalam tiap lawatan tersebut, apa saja?

1. Memenuhi undangan Menteri Pertahanan AS

Prabowo kembali mengunjungi AS setelah 20 tahun tak mendapatkan visa. Terakhir, dia mengajukan visa kunjungan ke AS pada 2012, namun statusnya masih diblokir lantaran diduga terlibat kasus pelanggaran HAM.

Saat kunjungan ke Pentagon, Washinton DC, kedua negara berbagi keinginan untuk meningkatkan keamanan maritim. Menhan Esper dan Menhan Prabowo menandatangani Memorandum of Intent di bidang pertahanan.

Keduanya sepakat memajukan upaya Defence of War/Missing in Action Agency untuk memulai kembali pekerjaannya di Indonesia untuk merepatriasi jenazah AS yang hilang di Tanah Air selama Perang Dunia II.

Selain itu, pertemuan dua menhan ini juga membahas keamanan kawasan, prioritas pertahanan bilateral, dan pengadaan dalam bidang pertahanan.

2. Kunjungan ke Austria bahas pembelian jet tempur

Saat lawatan ke Austria, Prabowo bertemu dengan Menhan Klaudia Tanner pada Selasa (20/10/2020) di Wina. Kunjungan ini disebut untuk meningkatkan hubungan kerja sama bilateral di bidang pertahanan antara kedua negara.

Dari laman resmi Kemhan RI, kedua menteri membahas peluang kerja sama bilateral di bidang pertahanan yang dapat dijajaki lebih lanjut melalui pembentukan Memorandum of Understanding (MoU) sebagai payung kerja sama pertahanan kedua negara.

Meski Prabowo tak menyebut secara gamblang perihal kunjungan ini, Menhan Austria secara terbuka menyebut pertemuan untuk membahas pembelian 15 unit Eurofighter Typhoon.

"Setelah kunjungan kehormatan, para ahli kami mulai dengan diskusi terperinci. Tujuan saya adalah untuk menghabiskan semua kemungkinan sehingga kami akhirnya dapat mengakhiri masalah Eurofighter," kata Tanner seperti dikutip dari Kronen Zeitung.

Dilansir dari France24, Eurofighter Typhoon merupakan produk prestisius bagi industri pertahanan Eropa. Namun, konsorsium pembuat pesawat tempur ini pernah terlibat skandal, termasuk Airbus.

3. Perkuat Alutsista TNI dengan Prancis

Dari Wina, Prabowo melanjutkan perjalanannya sejauh 1.237 kilometer ke arah barat Eropa, Prancis pada Rabu (21/10/2020). Pertemuan dengan Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly di Paris juga terkait dengan penguatan alutsista TNI dan industri pertahanan Tanah Air.

Prabowo dalam keterangannya menyebutkan bahwa huungan RI - Prancis di bidang pertahanan kian berkembang setahun terakhir. Dia berkomitmen terus melanjutkan hubungan tersebut.

“Indonesia ingin terus mengembangkan kerja sama dengan Prancis di berbagai sektor pertahanan termasuk dalam memperkuat alutsista TNI dan memajukan kapasitas industri pertahanan Indonesia sebagai bagian dari global production chain produk alutsista,” dikutip dari laman resmi Kemhan RI.

Disinyalir, pertemuan ini juga membahas tentang jet tempur Rafale. Pada Januari lalu, Ketum Partai Gerindra itu dikabarkan berniat membeli 48 jet tempur Rafale, kapal selam hingga kapal perang. Namun belum ada kepastian terkait rencana ini.

Pada pertemuan Januari lalu, kedua Menhan sepakat untuk membuat Perjanjian Kerja Sama Bidang Pertahanan atau Defense Cooperation Agreement (DCA).

Perjanjian tersebut, akan memayungi kerja sama pertahanan secara komprehensif seperti kerja sama bidang pendidikan dan latihan militer, keamanan maritim, pemberantasan terorisme, pengembangan industri pertahanan hingga penguatan kapasitas dalam penanganan bencana seperti pandemi Covid-19 yang saat ini melanda kedua negara.

Dalam kaitan ini, kedua Menhan meminta agar tim perunding dapat segera menyelesaikan DCA, untuk dapat ditanda tangani oleh kedua Menteri pada akhir tahun ini, sebagai bagian dari peringatan 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

Kerja sama Indonesia-Prancis dibidang pertahanan selama ini dilandaskan kesepakatan kedua negara pada tahun 2017 melalui Letter of Intent (LoI) untuk peningkatan kerja sama pertahanan termasuk di sektor kelautan dan keamanan maritim.

Sejak tahun 2013, kedua negara sepakat menjalani kerja sama pertahanan bilateral di beberapa bidang seperti pelatihan dan pendidikan, saling kunjung, dan pemberantasan terorisme dibahas melalui forum Dialog Pertahanan Indonesia-Prancis.

4. Bahas industri pertahanan dengan Turki

Satu hari setelah bertemu Menhan Prancis, Prabowo kembali melakukan kunjungan kehormatan ke Turki. Dia bertemu dengan Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar di Ankara, Turki.

Kedua negara membicarakan kerja sama pertahanan yang selama ini terjalin. Isu paling krusial adalah kerja sama di bidang industri pertahanan.

Ini merupakan kunjungan ketiga Prabowo ke Turki. Pertama pada 26 November 2019, Menhan RI juga menemui Menhan Turki, kemudian dengan Presiden Industri Pertahanan Turki Ismail Demir pada 22 - 24 Juli 2020 dan terakhir pada 23 Oktober.

Pada Juli lalu, Menhan sempat menjajaki peluang kerja sama pembangunan pesawat nirawak atau drone (unmanned aerial vehichles/UAV) serta alat tempur laut. Keterangan itu disampaikan oleh Demir pada akhir Twitternya.

"Kami bertemu dengan Menhan RI Prabowo Subianto dan delegasinya. Dalam rapat, kami bertukar pandangan terkait kerja sama dan isu ekspor dalam berbagai sektor, terutama soal UAV dan alat tempur laut,” tulisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper