Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WHO : Eropa Butuh Percepatan dalam Memerangi Covid-19

Kurangnya kapasitas pelacakan kontak dapat membawa Eropa menuju kondisi yang lebih buruk, menurut seorang pejabat tinggi Organisasi Kesehatan Dunia, WHO.
Lambang World Health Organization (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusat badan kesehatan dunia itu di Jenewa, Swiss, Selasa (18/2/2020)./Bloomberg-Stefan Wermuth
Lambang World Health Organization (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusat badan kesehatan dunia itu di Jenewa, Swiss, Selasa (18/2/2020)./Bloomberg-Stefan Wermuth

Bisnis.com, Jakarta – WHO menekan negara-negara di Eropa untuk mengambil tindakan yang lebih serius dalam penanganan virus COVID-19.

Kurangnya kapasitas pelacakan kontak dapat membawa Eropa menuju kondisi yang lebih buruk, menurut seorang pejabat tinggi Organisasi Kesehatan Dunia, WHO.

Wilayah Eropa secara keseluruhan yang terdiri dari 46 negara, telah menyumbang 46 persen dari kasus global dan hampir sepertiga angka total dari kematian, menurut Mike Ryan, pakar darurat utama WHO.

"Saat ini di Eropa membutuhkan percepatan yang serius dari apa yang kami lakukan," ujar Ryan dalam konferensi pers seperti dikutip dari channelnewsasia.com.

Kapasitas klinis untuk menangani pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit telah meningkat di Eropa dan tingkat kematian "sangat rendah", ujar Ryan, yang memberikan penghormatan kepada sistem kesehatan dan pekerja medis.

"Tapi kami melihat sejumlah besar kasus, kami melihat penyakit yang tersebar luas, kami melihat tingkat kepositifan yang sangat tinggi dan peningkatan akan kurangnya kapasitas untuk melakukan berbagai bentuk contact-tracing yang efektif yang selanjutnya akan mendorong penyakit tersebut menjadi lebih buruk, dan banyak negara sekarang menghadapi momok lockdown dalam beberapa minggu mendatang. Ini bukan situasi di mana saya yakin negara mana pun di Eropa atau di dunia ingin berada," tambahnya.

Maria Van Kerkhove, yang menjabat sebagai kepala teknis WHO untuk COVID-19, mengatakan masih berharap bahwa negara-negara tidak perlu melakukan apa yang disebut lockdown nasional ini.

Direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa selama gelombang pertama, Italia dan Spanyol mengambil tindakan serius untuk melindungi yang rentan tetapi pada saat yang sama mengurangi penularan. Kombinasi dari ini sangat penting," ujarnya.

Tedros mengatakan pemerintah dan warga perlu melakukan bagian mereka dalam meminimalkan penularan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper