Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usulan Keadaan Darurat Ditolak Raja Malaysia, Posisi PM Muhyidin Terancam

Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin telah meminta penerapan aturan darurat di tengah lonjakan baru infeksi Covid-19. Sayang, permintaannya ditolak.
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin (Tengah) berdoa bersama para pendukungnya di luar kediamannya, di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (1/3/2020)./Antara
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin (Tengah) berdoa bersama para pendukungnya di luar kediamannya, di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (1/3/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Permintaan Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin untuk menyatakan keadaan darurat untuk memerangi epidemi Covid-19 ditolak Raja Malysia Al-Sultan Abdullah. Muhyiddin pun menghadapi seruan untuk mengundurkan diri lantaran masyarakat ragu akan kebijakannnya.

Muhyiddin telah meminta penerapan aturan darurat di tengah lonjakan baru infeksi Corona di Malaysia dan pandemi global yang telah menghantam perekonomian. Namun, para kritikus menuduhnya tengah mencari alasan untuk menangguhkan sidang parlemen.

Sidang parlemen akan mengagendakan penyampaian pendapat dari para anggota yang sebelumnya dimenangkannya dengan posisi mayoritas tipis.

Penolakan Raja Malaysia, Al-Sultan Abdullah terlihat semakin mengikis cengkeraman Muhyiddin pada kekuasaan, sebulan setelah pemimpin oposisi Anwar Ibrahim mengatakan dia mendapat dukungan mayoritas di parlemen. Dukungan terhadap Anwar termasuk dari pembelot dari aliansi yang berkuasa sehingga memungkinkan terbentuknya pemerintahan baru.

Selain menolak permintaan Muhyiddin kemarin, raja juga meminta politisi untuk mengakhiri politik yang dapat mengganggu kestabilan pemerintah yang dinilainya telah menangani pandemi dengan baik.

Akan tetapi para pemimpin partai lain dalam koalisi Muhyiddin serta oposisi mengkritik langkahnya karena dinilai memamfaatkan keadaan darurat. Mereka meminta Muhyidin mundur setelah tawaran itu gagal.

"Syukurlah, Yang Mulia Raja tidak terpengaruh oleh permainan politik yang bisa menyeret negara ke wilayah yang lebih kritis," kata Ahmad Puad Zarkashi, pemimpin senior di Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), partai terbesar dalam koalisi yang berkuasa seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Senin (26/10/2020).

Dalam sebuah unggahan di Facebook, dia mengatakan bahwa kesejahteraan rakyat lebih penting. Oleh karena itu, seharusnya Muhyiddin turun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper