Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengklaim penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia cukup baik. Pernyataan ini dia buat berdasarkan perbandingan total kasus positif di Tanah Air dengan negara-negara berpenduduk banyak lainnya.
“Dalam jumlah kasus dan kematian, Indonesia jauh lebih baik dibandingkan negara lain dengan jumlah penduduk yang besar. Sebaiknya kalau membandingkan ya seperti itu,” kata Presiden dalam pernyataan yang diunggah akun Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/10/2020) malam.
Berdasarkan data per 2 Oktober, Indonesia berada pada posisi 23 terkait kasus Covid-19 dari semua negara-negara di dunia dengan jumlah sebanyak 295.499 orang terkonfirmasi positif. Sebagai catatan populasi Indonesia berada pada urutan ke-4 di dunia, setelah China, India, dan Amerika Serikat.
Terkait total kasus positif, Amerika Serikat, India, Brasil, dan Rusia berada di urutan teratas. Keempat negara ini merupakan penghuni 6 besar dalam hal jumlah penduduk di dunia.
Mengutip situs Worldometers, Minggu (4/10/2020), AS mencatat 7,6 juta kasus positif. Kemudian diikuti India (6,5 juta kasus positif), Brazil (4,9 juta kasus positif), dan Rusia (1,2 juta kasus positif).
Berdasarkan data tersebut, total kasus positif di Indonesia memang jauh dibandingkan dengan negara-negara tersebut. Kasus positif Covid-19 yang tercatat di negara ini bahkan tidak sampai 30 persen bila disandingkan dengan Rusia yang berada di urutan keempat.
Baca Juga
Namun yang perlu diperhatikan adalah total tes yang telah dilakukan oleh 4 negara tersebut. Total tes Covid-19 yang telah dilakukan Indonesia berada di urutan ke-24 di dunia atau 3,5 juta spesimen.
Sementara itu, AS, India, Rusia, dan Brasil telah menguji lebih dari 15 juta spesimen. Secara detail, masing-masing negara, secara berurutan melaporkan pengujian terhadap 110,5 juta spesimen, 77,9 juta spesimen, 47,3 juta spesimen, dan paling rendah 17,9 juta spesimen.
Total pengujian spesimen di Indonesia bahkan lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara yang memiliki jumlah penduduk jauh lebih sedikit. Misalnya Denmark yang populasinya tidak sampai 6 juta jiwa telah melakukan pengujian sebanyak 4 juta spesimen. Begitu pula UAE, dengan jumlah penduduk 9,9 juta jiwa telah menguji 10 juta spesimen.
Dari sisi tes, prestasi Indonesia jauh lebih buruk bila melihat tes per 1 juta penduduk. Negara ini bertengger pada urutan 158, berada di antara Sri Langka dan Bangladesh.
AS dan Rusia melaporkan tes per 1 juta penduduk lebih dari 300.000 orang. India dan Brasil mencatat 56.271 orang dan 84.057 orang. Indonesia masih jauh dari itu, atau hanya 12.584 orang.
Secara nasional, total tes per 1 juta penduduk Indonesia memang telah di atas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Namun nyatanya hal ini karena kontribusi dari 5 provinsi, utamanya DKI Jakarta yang jauh mengungguli wilayah lain.