Bisnis.com, JAKARTA – Meski jumlah kasus positif Covid-19 di Malaysia kembali melonjak selama dua hari berturut-turut, Pemerintah Malaysia memutuskan tidak memberlakukan lockdown.
Dilansir Bloomberg, Sabtu (3/10/2020), Menteri Pertahanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob menegaskan komitmen tersebut saat memberikan keterangan resmi kepada awak media.
Malaysia sudah memperbolehkan sebagian besar aktivitas dilanjutkan kembali setelah sempat memberlakukan lockdown ketat pada Juni lalu yang menyeret ekonomi Negeri Jiran ini merosot 17,1 persen pada kuartal II/2020.
Baca Juga
Sebagai gantinya, dia mengungkapkan pemerintah akan memperketat pengawasan di perbatasan yakni Sabah dan membatasi delegasi asing yang mengunjungi Malaysia.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 3 Oktober 2020, jumlah kasus positif Covid-19 di Malaysia mencapai 317 atau kenaikan tertinggi harian sejak pandemi dimulai.
Sekitar separuh dari jumlah kasus baru tersebut berasal dari Sabah yang saat ini menjadi episentrum baru di Malaysia. Negara bagian kedua yang menyumbangkan jumlah kasus adalah Kedah dengan jumlah kasus sebanyak 102 orang.