Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Mana Menkes Terawan? Ini Wawancara Terbarunya dengan Oxford

Pada artikel yang diunggah 18 September 2020 untuk Indonesia Report 2020 itu, Terawan menjawab sejumlah pertanyaan terkait strategi penanganan Covid-19.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kiri) mengikuti rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (23/6/2020). Rapat kerja tersebut membahas pembicaraan pendahuluan RAPBN Tahun Anggaran 2021 (RKA K/L dan RKP K/L) Kementerian Kesehatan tahun 2021. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kiri) mengikuti rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (23/6/2020). Rapat kerja tersebut membahas pembicaraan pendahuluan RAPBN Tahun Anggaran 2021 (RKA K/L dan RKP K/L) Kementerian Kesehatan tahun 2021. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto belakangan ramai diperbincangan publik lantaran disebut susah dicari. Padahal, beberapa waktu lalu Menkes menjawab wawancara dari Oxforf Business Group.

Pada artikel yang diunggah 18 September 2020 untuk Indonesia Report 2020 itu, Terawan menjawab sejumlah pertanyaan terkait strategi penanganan Covid-19 dan peran teknologi dalam membantu masyarakat mempermudah akses ke fasilitas layanan kesehatan.

Dalam wawancara tersebut, Terawan menyebutkan bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah membuat fitur Covid-19 pada aplikasi SehatPedia milik Kemenkes yang ditujukan untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait penularan dan bahaya virus tersebut.

“SehatPedia juga menyediakan fitur penilaian mandiri untuk memfasilitasi deteksi dini di masyarakat dan ada fitur konsultasi yang memungkinkan pengguna berkonsultasi langsung dengan dokter terkait gejala Covid-19 dan kekhawatiran lainnya,” jelas Terawan dalam wawancara tersebut.

Menurutnya, teknologi berperan penting dalam penanganan wabah virus Corona saat ini menurutnya pengobatan melalui bantuan teknologi atau telemedicine penting dalam memberikan masyarakat akses yang adil ke layanan kesehatan, sehingga mengisi kesenjangan.

“Kami telah memanfaatkan teknologi ini untuk memfasilitasi interaksi antara pasien dan dokter, serta antara dokter dan dokter lain, terutama di daerah terpencil. Misalnya, teknologi memungkinkan petugas kesehatan atau dokter umum di daerah terpencil untuk berkonsultasi dengan spesialis di rumah sakit perkotaan mengenai hasil pemeriksaan,” ungkapnya.

Aplikasi kesehatan juga merupakan kunci dalam membuat perawatan kesehatan lebih mudah diakses, karena memungkinkan komunikasi pasien ke pasien dan dokter-ke-dokter terjadi secara real time.

“Kementerian Kesehatan membentuk sistem telemedicine yang disebut Telemedicine Indonesia, atau Temenin, yang digunakan untuk mengakomodasi interaksi telemedicine antara tenaga medis dalam prosedur seperti ultrasound, radiografi, dan elektrokardiogram. Sedangkan layanan konsultasi antara pengguna dan dokter dapat ditemukan di SehatPedia,” terangnya.

Selain itu, Terawan juga membeberkan upaya pemerintah secara umum terkait dengan penanganan Covid-19.

“Upaya yang dilakukan antara lain kami meningkatkan kapasitas dalam persiapan untuk menangani virus, membuka ruang isolasi, dan memperketat protokol kesehatan untuk semua staf. Rumah sakit perlu dilengkapi dengan infrastruktur medis yang memadai sesuai dengan standar kesehatan dan juga harus memiliki tenaga penunjang kesehatan tambahan seperti banyaknya mahasiswa kedokteran tahun terakhir yang secara sukarela membantu rumah sakit,” jelasnya.

Dia juga menegaskan bahwa masyarakat juga perlu membeli masker dan pembersih tangan, sekaligus memastikan bahwa tenaga medis kami memiliki sumber daya yang cukup di rumah sakit.

Selain itu, pemerintah juga mengandalkan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang bekerja untuk meningkatkan efisiensi dan kapasitas untuk mengatasi penyakit, dan bekerja dengan lembaga penelitian dan laboratorium untuk mempercepat pengujian swab reaksi berantai polimerase dan pengujian cepat massal.

“Dengan pemikiran ini, kami juga memberikan izin pada laboratorium regional untuk menguji Covid-19. Peningkatan efisiensi, kapasitas, dan pengetahuan teknis akan tetap menjadi bagian dari sistem perawatan kesehatan kita setelah pandemi mereda,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper