Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan penyedia perangkat lunak statistik SAS Analytics siap membantu pemerintah Indonesia melakukan pengolahan data Covid-19.
Saat ini, SAS dalam tahap pembicaraan dengan sejumlah pemerintah daerah untuk kemungkinan kerja sama.
Managing Director SAS Indonesia Febrianto Siboro menyebut SAS bisa membantu pengolahan data Covid-19 terkait dua hal, yakni contact tracing dan pendistribusian bantuan.
"Pertama kami bisa membantu dalam konteks scoring atau pengecekan data calon penerima, sehingga penyaluran bantuan bisa lebih tepat sasaran. Lalu, yang kedua, kami juga bisa membantu pemerintah terkait proses contact tracing," tutur Febri dalam keterangan yang diterima Bisnis, Minggu (27/9/2020).
Perangkat lunak SAS sebelumnya dipercaya membantu beberapa negara, salah satunya AS. Mereka berharap di Indonesia kerja sama juga bisa dijalin.
Menurut Febrianto, di era pandemi saat ini, kebutuhan data menjadi kunci bagi pemerintah untuk mengendalikan persebaran virus.
"Enggak ada satu pun negara yang sebenarnya siap menghadapi Covid. Kendala ini disebabkan data menjadi fondasi dalam menjawab masalah yang sedang terjadi," ujar Febrianto.
Hingga Kamis (24/9), jumlah kasus kumulatif Covid-19 di Indonesia telah melampaui angka 262.000. Dari jumlah tersebut, baru 192.000 orang lebih dinyatakan sembuh dan korban jiwa telah mencapai angka 10.105.
SAS memiliki perwakilan di berbagai negara, termasuk di Indonesia sejak 20 tahun lalu. Selain perangkat lunak, perusahaan ini juga telah mendukung 64 program akademik di 68 negara.
"Kami benar-benar ingin memberi jawaban terhadap [masalah Covid-19) Indonesia," tandas Febrianto.