Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyampaikan realisasi bantuan sosial tunai non-Jabodetabek telah mencapai Rp24,79 triliun kepada 9,18 juta orang hingga 23 September 2020.
Dia mengatakan program tersebut merupakan bagian dari program pemerintah untuk meringankan beban masyarakat dan realisasinya telah berjalan dengan baik.
Dalam meringankan beban ekonomi masyarakat lapis bawah pemerintah telah menggelontorkan Rp203,9 triliun untuk klaster perlindungan sosial yang direalisasikan dalam beberapa program, seperti program keluarga harapan (PKH), subsidi gaji, diskon listrik, dan lainnya.
Bantuan lain seperti program bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa, telah tersalurkan Rp11,73 triliun kepada 7,55 juta penerima manfaat.
“Realisasi program pemulihan ekonomi nasional, terutama untuk mengurangi beban masyarakat dan memicu produktivitas masyarakat. Penanganan masalah kesehatan adalah yang paling utama,” kata Jokowi saat membuka Muktamar IV PP Persaudaraan Muslim Indonesia (Parmusi) tahun 2020, Sabtu (26/9/2020).
Pada kuartal II/2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat minus 5,32 persen. Adapun, pada kuartal I/2020 masih tumbuh positif 2,97 persen.
Baca Juga
“Inilah situasi yang saya sampaikan apa adanya. Banyak orang kehilangan pekerjaan di seluruh dunia dan berjuang bertahan hidup,” ungkapnya.
Namun, Jokowi mengajak masyarakat agar tidak menyerah dalam menghadapi ujian Covid-19.
“Kita harus terus berikhtiar dengan sekuat tenaga untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 sekaligus membantu saudara kita agar tidak semakin terpuruk ekonominya,” ujarnya.
Dia kembali menegaskan bahwa bagi pemerintah, kesehatan rakyat adalah prioritas utama.