Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Filipina memperkirakan penerbitan izin produksi vaksin Covid-19 di dalam negeri baru dapat dilakukan secepat-cepatnya pada kuartal II/2021. Perkiraan ini muncul menyusul tertundanya uji klinis beberapa kandidat utama vaksin.
"Ini adalah perkiraan paling realistis, karena proses pendaftaran dan uji klinis butuh berbulan-bulan," tutur Sekretaris Kementerian Kesehatan Maria Rosario, seperti diwartakan Bloomberg Senin (21/9/2020).
Kandidat vaksin terdepan yang dikeluarkan Avigan seharusnya sudah diuji di Filipina sejak 17 Agustus 2020. Namun, prosesnya tertunda dan hingga kini belum berjalan.
Filipina juga tak kunjung mendapat kiriman data vaksin Sputnik V milik Russia yang mereka harapkan. Padahal, Presiden Rodrigo Duterte terus gencar mendekati Vladimir Putin.
Mundurnya perkiraan pemerintah menjadi ironi tersendiri di tengah lonjakan kasus di Filipina. Hingga Senin (21/9) hari ini, total kasus di negara tersebut telah menembus angka 290.000. Ini merupakan rekor kasus kumulatif tertinggi di Asia Tenggara.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 230.000 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh. Sementara, jumlah korban meninggal akibat Covid-19 di Filipina telah mencapai angka 4.999.
Baca Juga
Pada saat yang sama, Presiden Rodrigo Duterte belum menunjukkan tanda-tanda pembatasan ketat. Duterte bahkan telah mengizinkan warganya bekerja ke negara lain sejak 31 Agustus 2020.