Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkes Republik Ceko Mengundurkan Diri di Tengah Lonjakan Kasus Corona

Dalam pernyataannya, Menkes Ceko mengungkapkan hal itu dilakukan untuk menciptakan ruang bagi solusi untuk beban kasus Covid-19 yang meningkat di negara itu.
Menteri Kesehatan Republik Ceko Adam Vojt?ch mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan menteri, Senin (21/9/2020)/Vlada.cz.
Menteri Kesehatan Republik Ceko Adam Vojt?ch mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan menteri, Senin (21/9/2020)/Vlada.cz.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Republik Ceko Adam Vojtech mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi menteri hari ini, Senin (21/9/2020).

Dalam pernyataannya, dia mengungkapkan hal itu dilakukan untuk menciptakan ruang bagi solusi untuk beban kasus Covid-19 yang meningkat di negara itu. Dia ingin membiarkan pemerintah menerapkan strategi berbeda dalam menangani pandemi.

"Setelah mempertimbangkan dengan cermat situasi saat ini, saya memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai menteri kesehatan," kata Vojtech, dilansir Xinhua, Senin (21/9/2020).

Dia menambahkan telah mengajukan pengunduran dirinya kepada Perdana Menteri Andrej Babis. Selain itu, dia mengaku tak malu dengan pengunduran diri tersebut sebab telah melakukan yang terbaik untuk mengatasi pandemi.

Diketahui, dalam beberapa pekan terakhir, negara itu telah mengalami peningkatan kasus Covid-19 dan beberapa kali memecahkan rekor kasus harian yang dikonfirmasi. Partai-partai oposisi berulang kali menyerukan Vojtech untuk mengundurkan diri karena penanganannya terhadap pandemi.

Setelah menjadi salah satu negara yang paling tidak terkena dampak di Eropa selama wabah musim semi berkat tindakan karantina awal yang ketat, Republik Ceko kini menjadi salah satu negara yang paling terpukul di benua itu.

Sementara itu dilansir Bloomberg, di Jerman, pemerintah menyatakan sistem kesehatan dapat menanggulangi jumlah infeksi viruscorona saat ini. Namun Menteri Kesehatan Jens Spahn menyatakan peningkatan kasus harian di dalam negeri dan di negara tetangga patut dikhawatirkan.

"Ini bukan hanya dinamika di Jerman, tetapi juga di negara tetangga langsung kami di Eropa seperti Prancis, Austria, dan Belanda. Kami bergerak di Eropa, dan kami berada di tengah benua. Cepat atau lambat akan ada limpahan ke Jerman," kata Spahn

Kasus baru di Jerman kembali di atas 2.000 pada Jumat pekan lalu, untuk pertama kalinya sejak akhir April. Sedangkan pada Senin pagi ini, ada lebih dari 1.000 infeksi tambahan dalam 24 jam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper