Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pandu Riono: Klaster RT Melonjak karena Pembiaran Isolasi Mandiri

Efek "pembiaran" isolasi mandiri di rumah menjadi pemicu lonjakan klaster rumah tangga (RT) dalam kasus positif Covid-19.
Gelanggang Olahraga (GOR) Tambora menjadi lokasi isolasi mandiri bagi belasan warga dengan kasus konfirmasi Covid-19 tanpa gejala di Jakarta, Selasa (25/8/2020)./Antara
Gelanggang Olahraga (GOR) Tambora menjadi lokasi isolasi mandiri bagi belasan warga dengan kasus konfirmasi Covid-19 tanpa gejala di Jakarta, Selasa (25/8/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Efek "pembiaran" isolasi mandiri di rumah menjadi pemicu lonjakan klaster rumah tangga (RT) dalam kasus positif Covid-19.

Pandu Riono, Pakar pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, mempertanyakan efektivitas isolasi mandiri mengingat tidak ada pengawasan ketat agar menaati protokol isolasi mandiri Covid-19.

Menurut Pandu, klaster rumah tangga atau RT melonjak sehingga menjadi klaster dominan di seluruh wilayah Indonesia.

"Kini pola pandemi didominasi Klaster Rumah Tangga (RT) terjadi di seluruh wilayah. BISA Terjadi karena ADA PEMBIARAN oleh kebijakan ISOLASI MANDIRI. SUDAH diingatkan isolasi mandiri tak mungkin diterapkan untuk putus penularan," ujarnya melalui akun twitternya @drpriono1 hari ini, Jumat (18/9/2020).

Pandu mengungkapkan hal itu sehubungan dengan kasus keluarga hakim Pengadilan Negeri Surabaya dan istrinya yang meninggal di Semarang dan dinyatakan positif Covid-19. Empat anak mereka masih menjalani isolasi.

Dalam ciuitan di twitternya beberapa waktu lalu mengomentari kasus klaster keluarga penyidik KPK Novel Baswedan, Pandu mengingatkan bahwa penularan Covid-19 atau Corona di dalam rumah tangga (klaster keluarga) terus meningkat sejak awal pandemi Corona di Indonesia 2 Maret 2020.

Sekadar kilas balik ke awal Maret tahun ini, kasus pertama dan kedua Corona di Indonesia yang menimpa warga Depok Sita Tyasutami dan ibunya Maria Darmaningsih?

Kedua orang yang bertalian darah itu diumumkan sebagai pasien Corona pertama dan kedua di Indonesia, langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020 di Istana Kepresidenan.

Jokowi waktu itu tidak menyebutkan identitas kedua ibu-anak itu, yang tertular Corona dari seorang warga Jepang yang tinggal di Malaysia.

"Orang ini berhubungan dengan dua orang. Yaitu seorang ibu yang umurnya 64 tahun dan putrinya yang berumur 31 tahun," simak penjelasan selengkapnya Presiden Jokowi soal kasus Corona pertama dan kedua tersebut dari Youtube Istana Presiden di atas.

Kedua orang itu kemudian dirawat di RSPI Sulianto Saroso. Ketika sembuh, jati diri kedua ibu-anak itu pelan-pelan terkuak.

Apa yang diutarakan Preside Jokowi itu menunjukan bahwa Sita Tyasutami dan ibunya, Maria Darmaningsih, adalah klaster keluarga pertama dalam kasus Corona di Indonesia.

Pandu Riono mengingatkan bahwa cara paling efektif untuk mengisolasi klaster rumah tangga adalah dengan memisahkan anggota keluarga.

"Isolasi dilaksanakan di lokasi isolasi khusus. BUKAN isolasi mandiri, bila tak mungkin pisahkan dg anggota RT lain," tegasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sutarno
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper