Bisnis.com, JAKARTA - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan penambahan 3.737 kasus harian Covid-19 per 11 September.
Jumlah tersebut tersebar di 34 provinsi. Sebanyak 62,7 persen di antaranya berasal dari 5 provinsi yang mencatatkan kasus baru terbanyak secara nasional.
Mengutip data Kementerian Kesehatan pada 11 September 2020, 5 provinsi dengan penambahan pasien tertinggi adalah DKI Jakarta (964 orang), Jawa Tengah (566 orang), Jawa Timur (362 orang), Jawa Barat (272 orang), dan Riau (182 orang).
Dengan demikian, secara nasional kurang dari 40 persen pasien baru Covid-19 tersebar di 29 provinsi.
Adapun Satgas Covid-19 mengatakan penambahan pasien kembali mengkhawatirkan. Padahal sebelumnya Satgas sempat mengklaim berhasil mengendalikan penyebaran virus Corona penyebab Covid-19.
Terdapat 4 provinsi yang perlu menjadi perhatian, yakni DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Keempat provinsi ini belakangan menjadi "kontributor utama" penambahan kasus baru secara nasional, atau lebih dari 60 persen.
Secara umum, kata Juru Bicara Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, Ibu Kota mengalami peningkatan kasus baru setiap pekan sepanjang Agustus 2020.
Sebanyak 5 dari 6 wilayah administratif di DKI Jakarta berstatus zona merah atau memiliki tingkat risiko penularan tinggi.
Namun, angka kematian di wilayah ini terkendali di bawah rata-rata nasional, yakni 2,92 persen, sedangkan angka nasional 4,2 persen.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menilai kasus Covid-19 di Indonesia masih terkendali bila dibandingkan dengan kondisi negara lain.
Namun, dia mencatat beberapa daerah terjadi peningkatan kasus yang signifikan.
Terbaru, Presiden mengatakan bahwa penanganan Covid-19 menjadi kunci untuk pemulihan ekonomi. Oleh karena itu, dia kembali menegaskan fokus pemerintah untuk mengendalikan penyebaran virus Corona.
“Artinya fokus kita tetap nomor satu adalah kesehatan, adalah penanganan Covid-19. Karena memang kuncinya ada di sini,” kata Presiden saat membuka sidang kabinet paripurna untuk penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi tahun 2021, di Istana Negara, Jakarta, Senin (7/9/2020).
Presiden pun meminta Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, serta TNI dan Polri untuk fokus menangani virus Corona di Indonesia.
“Ekonomi akan mengikuti. Sekali lagi kalau penanganan Covid-19 baik, kalau kesehatan baik, ekonominya juga akan membaik,” tegas Jokowi.