Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenag Ajak Pengelola ZIS Proaktif Bantu Warga Terdampak Covid-19

Kemendag mendorong organisasi pengelola zakat, infak, dan sedekah (ZIS) untuk memperkuat komitmen dalam menjalankan tugas dan fungsinya, khususnya pada masa pandemi Covid-19.
Petugas membagikan beras zakat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (16/7). Panitia Zakat Masjid Istiqlal membagikan 15 ton beras bagi 3000 jamaah dengan bobot 5 kilogram per karungnya./Antara
Petugas membagikan beras zakat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (16/7). Panitia Zakat Masjid Istiqlal membagikan 15 ton beras bagi 3000 jamaah dengan bobot 5 kilogram per karungnya./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf M. Fuad Nasar mengajak organisasi pengelola zakat, infak, dan sedekah (ZIS) untuk memperkuat komitmen dalam menjalankan tugas dan fungsi.

Ajakan itu disampaikan utamanya di tengah kebijakan pemerintah daerah yang memperketat aturan terkait aktivitas masyarakat dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.

Fuad menjelaskan bahwa sektor kesehatan harus diutamakan dibandingkan dengan pemulihan ekonomi. Namun, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) akan berdampak kepada ekonomi masyarakat.

"Ayo bantu rakyat yang terdampak akibat situasi ini, terutama mereka yang tidak bisa bekerja dan tidak punya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sekecil apa pun yang kita perbuat insya Allah bermanfaat bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan," kata Fuad, mengutip situs Kementerian Agama, Jumat (11/9/2020).

Dia menambahkan bahwa saat ini seluruh masyarakat Indonesia berada di dalam kapal yang sama. Oleh karena itu, seharusnya semua pihak saling bersinergi dan aktif membantu tugas negara menyelamatkan kehidupan jutaan rakyat miskin di Tanah Air.

Seperti diketahui, DKI Jakarta memutuskan untuk kembali memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Alasan utama Gubernur DKI Anies Baswedan mengambil kebijakan ini adalah eskalasi jumlah kasus dalam satu bulan terakhir yang tidak sebanding dengan ketersediaan fasilitas kesehatan.

Selain Ibu Kota, sejumlah daerah juga tercatat masih memberlakukan PSBB pada bulan ini. Wilayah tersebut adalah provinsi Banten, kota Bekasi, kota Bogor, kabupaten Bogor, kabupaten Bekasi dan kota depok.

“Seluruh kota dan kabupaten ini berakhir 29 September," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito, Kamis (10/9/2020).

Adapun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai penerapan PSBB dapat memberikan dampak serius terhadap perekonomian, meskipun protokol ini penting untuk menekan penyebaran Covid-19. PSBB yang diberlakukan di Indonesia pada Maret hingga Mei telah memberikan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan.

Pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua mengalami kontraksi yang cukup dalam, yakni 5,3 persen.

Sri Mulyani menegaskan bahwa dampak pandemi pada dimensi kesehatan tidak dapat dipisahkan dari strategi pemulihan ekonomi. Namun dalam menghadapi pandemi ini, sisi kesehatan harus menjadi prioritas.

"Tantangan kesehatan harus menjadi fokus utama," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper