Bisnis.com, JAKARTA - Kapasitas fasilitas kesehatan menjadi sorotan usai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan ruang isolasi dan ICU rumah sakit sesak oleh pasien virus Corona.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyatakan bahwa keterpakaian tempat tidur ruang isolasi di Ibu Kota saat ini 69 persen dan ICU 77 persen.
Seperti diketahui, pada awal pandemi Covid-19, pemerintah membangun Rumah Sakit Khusus Infeksi Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau. Fasilitas ini kala itu menjadi persiapan apabila kasus semakin meningkat seperti rumah sakit darurat di Wuhan, China.
Kepala Penerangan Kogabwolhan I Kolonel Marinir Aris Mudian dalam keterangan tertulis, Jumat (11/9/2020) menyatakan bahwa RSKI Pulau Galang masih merawat pasien Covid-19. Per 11 September 2020, ada 247 orang pasien rawat inap dengan rincian 116 orang positif dan 131 orang berstatus suspek.
Aris mengatakan bahwa jumlah pasien positif tidak bertambah dibandingkan sebelumnya, sedangkan pasien suspek berkurang 16 orang dari 147 orang.
Terhitung mulai tanggal 12 April hingga 11 September 2020 pukul 08.00 WIB, RSKI Pulau Galang telah merawat 2.489 pasien Covid-19 dan 2.242 orang di antaranya telah pulang.
Dari jumlah pasien yang pulang tersebut, sebanyak 6 orang adalah pasien rujukan. Sementara itu 519 orang membaik atau sembuh dan 1.717 orang suspek selesai masa perawatannya. Hingga periode tersebut, tidak ada pasien meninggal di RSKI Pulau Galang.
Adapun, RSKI Pulau Galang dibangun pada 8 Maret 2020 dan resmi beroperasi pada 6 April 2020. Dalam pembangunannya, Kementerian PUPR menunjuk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai pelaksana konstruksi dengan total anggaran Rp400 miliar.
RSKI Pulau Galang memiliki kapasitas tampung sebanyak 1.000 tempat tidur, dimana pada tahap I telah dibangun fasilitas dengan daya tampung 360 tempat tidur.
Pembangunan fasilitas penampungan atau observasi atau isolasi penyakit menular di Pulau Galang dibagi menjadi 3 zonasi.
Zona A meliputi gedung penunjang seperti mess petugas, dokter dan perawat, gedung sterilisasi, gedung farmasi, gedung gizi, laundry, gudang dan power house.
Zona B meliputi fasilitas penampungan dan fasilitas pendukung seperti ruang isolasi, ruang observasi, laboratorium, ruang sterilisasi, central gas medik, instalasi jenazah, landasan helikopter (helipad), dan zona utilitas dengan kapasitas tampung 360 orang.
Adapun, Zona C merupakan pembangunan tahap II. Pengadaan zon ini akan menyesuaikan kebutuhan.