Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak Perusahaan Terancam Bangkrut, Bank di Prancis Diminta Tahan Bunga Kredit

Dilansir Bloomberg, Sabtu (29/8/2020), perusahaan-perusahaan di negara tersebut dibayangi oleh gelombang kebangkrutan setelah pemberlakukan lockdown selama beberapa bulan demi menahan laju penyebaran Covid-19.
Ilustrasi karyawan saat jam sibuk di Paris, Prancis./Bloomberg
Ilustrasi karyawan saat jam sibuk di Paris, Prancis./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire menyatakan negara tersebut mengandalkan industri perbankan untuk membantu menyelamatkan ekonomi dengan mendukung perusahaan yang terkena dampak pandemi virus corona.

Dilansir Bloomberg, Sabtu (29/8/2020), perusahaan-perusahaan di negara tersebut dibayangi oleh gelombang kebangkrutan setelah pemberlakukan lockdown selama beberapa bulan demi menahan laju penyebaran Covid-19.

Bagi perusahaan yang menerima pinjaman yang disponsori negara, kekhawatirannya adalah bahwa bantuan tersebut hanya akan berumur pendek, dan tingkat suku bunga dapat naik tahun depan, sehingga meningkatkan biaya pembayaran kembali bantuan tersebut.

“Ratusan ribu perusahaan telah mengambil pinjaman yang dijamin negara pada bulan Maret dan April. Hal itu menyelamatkan mereka,” kata Bruno Le Maire, dalam sebuah program di radio France Inter.

"Dengan sangat serius, saya meminta bank untuk terus mendukung perusahaan." Le Maire mengatakan untuk perpanjangan kredit, suku bunganya akan dibatasi maksimal 3%.

Seperti diketahui, lockdown di Prancis yang dimulai sejak Maret memang mampu menahan laju penyebaran virus tetapi juga membuat perekonomian terpuruk.

Pemerintah Prancis saat ini memperkirakan bahwa pertumbuhan produksi dapat menyusut di bawah perkiraan awal 11% pada tahun ini. Namun, dengan kenaikan infeksi di Prancis dan sekitar Eropa, ketidakpastian tetap tinggi.

Banyak perusahaan kecil dan menengah khawatir mereka tidak akan dapat membayar kembali pinjaman darurat mereka dengan melihat penyebaran virus saat ini dan prospek ekonomi yang suram.

Awal pekan ini, pemerintah Prancis juga mulai memberikan petunjuk tentang rencana stimulus sebesar 100 miliar euro (US$119 miliar) untuk meningkatkan perekonomian. Rencana tersebut akan diumumkan pada 3 September dan akan fokus pada sisi pasokan ekonomi, termasuk pemotongan pajak untuk perusahaan dan peningkatan investasi.

Pada hari Jumat, Le Maire menegaskan semua pelaku ekonomi harus menunjukkan "solidaritas" dalam beberapa bulan ke depan. Dia menyarankan perusahaan yang mendapat manfaat dari bantuan negara sebagai bagian dari rencana pemulihan harus membuat komitmen untuk mempertahankan pekerjaan di Prancis dan bertanggung jawab atas dampak lingkungan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Ropesta Sitorus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper