Bisnis.com, JAKARTA - Industri pengolahan Prancis secara mengejutkan mengalami kontraksi pada Agustus setelah dua bulan sebelumnya menunjukkan pertumbuhan.
Kontraksi industri pengolahan ini pun bakal menimbulkan pertanyaan bagaimana kondisi ekonomi Prancis sebenarnya dan kebutuhan akan stimulus.
Dilansir Bloomberg pada Jumat (21/8/2020), Purchasing Managers' Index Prancis anjlok ke level di bawah 50, lebih lemah daripada perkiraan survei Bloomberg.
Baca Juga : Kasus Corona di Prancis Kembali Melonjak |
---|
Sementara itu, industri jasa hanya tumbuh moderat yang terlihat dari indeks sebesar 51.7 pada Juli. Walaupun masih tumbuh, realisasi ini lebih rendang dibandingkan dengan Juni yang sebesar 57.3.
Indikator lain juga menambahkan bukti bahwa momentum pemulihan ekonomi di Prancis dan kawasan Uni Eropa telah melambat akhir-akhir ini, pasca pelonggaran lockdown pada Juni dan Juli.
Bank Sentral Eropa kurang optimistis pada rapat dewan gubernur terakhir, terkait dengan pemulihan ekonomi.
Baca Juga : Inggris Karantina Turis yang Pulang dari Prancis |
---|
Pabrikan di Prancis juga menghadapi penurunan permintaan pada Agustus dan masih melakukan pemangkasan tenaga kerja. Keyakinan usaha pun juga mulai menurun.
"Momentum kembali tumbuh tiba-tiba kembali terhambat," ujar ekonom IHS Markit Eliot Kerr.
Dia berpendapat indikator yang ada menunjukkan bahawa permintaan di Prancis belum stabil dan menimbulkan keraguan mengenai pemulihan V-shaped yang banyak diharapkan masyarakat.