Bisnis.com, JAKARTA - Ekonomi Argentina kembali menunjukkan sinyal awal pemulihan ekonomi pada Juni setelah lockdown ketat berdampak pada terhentinya kegiatan perdagangan pada April.
Dilansir Bloomberg, Jumat (21/8/2020), aktivitas ekonomi Negeri Tango naik 7,4 persen pada Juni, dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Kenaikan ini masih di bawah perkiraan para ekonom yang memprediksi pertumbuhan bulanan sebesar 10 persen.
Berdasarkan data pemerintah yang dirilis Kamis (20/8/2020), jika dibandingkan dengan tahun lalu, aktivitas ekonomi Argentina anjlok 12,3 persen.
Baca Juga : Terjerat Utang, Argentina Minta Bantuan IMF |
---|
Data Juni tersebut merupakan pertumbuhan bulanan kedua berturut-turut, walaupun kondisi ekonomi masih jauh dari pulih. Pada Mei, kegiatan ekonomi Argentina tumbuh hampir 10 persen secara bulanan. Adapun, titik terendah berada pada April 2020, di mana aktivitas perekonomian negara ini ambles mendekati minus 20 persen.
Pemerintah Argentina memilih untuk memperketat lockdwon kembali pada Juli setelah memperlonggar beberapa pembatasan karantina pada Juni.
Presiden Argentina Alberto Fernandez juga belum memaparkan rencana lebih lanjut untuk membantu ekonomi negaranya keluar dari resesi atau rencana untuk mengakhiri periode karantina yang berlangsung sejak 20 Maret hingga akhir bulan ini.
Ekonomi Argentina diperkirakan terkontraksi hingga 12,5 persen pada tahun ini dengan laju penurunan terburuk, seiring dengan inflasi di atas 40 persen dan tingkat pengangguran dua digit.