Bisnis.com, JAKARTA - Pendapatan Alibaba Group Holding Ltd. pada kuartal II/ 2020 tumbuh 34 persen, lebih baik dari yang diharapkan.
Pertumbuhan pendapatan ini menandakan bahwa sentimen konsumen China pulih dengan cepat dari pandemi Covid-19.
Perusahaan asal China ini melaporkan penjualan 153,8 miliar yuan atau US$22,2 miliar dan pendapatan bersih 47,6 miliar yuan pada kuartal II/2020.
Ant Group, perusahaan afiliasi Alibaba yang bergerak dalam bidang keuangan mencetak pertumbuhan laba hingga enam kali lipat menjadi US$1,3 miliar pada kuartal kedua.
Perolehan ini memperkuat pembukuan perusahaan jelang IPO di Hong Kong dan China. Peforma keuangan Alibaba ini menandakan bahwa pasar online dan jaringan logistik di China yang sempat lumpuh akibat lockdown telah kembali pulih.
Raksasa e-commerce ini diuntungkan dari peningkatan bertahap dalam belanja konsumen di China, yang ekonominya termasuk yang pertama pulih dari pandemi secara global.
Baca Juga
Alibaba dan saingan dekatnya JD.com Inc. mengumpulkan rekor penjualan selama acara belanja bulan Juni tahun ini, setelah keduanya menggelar diskon besar-besaran untuk memikat pembeli yang telah menunda pembelian selama lockdown nasional.
Pada saat yang sama, Alibaba perlu bekerja keras untuk meredam persaingan yang berkembang dari perusahaan-perusahaan seperti JD, Tencent Holdings Ltd., dan ByteDance Ltd. di seluruh bisnis yang mencakup ritel online hingga pengiriman makanan dan komputasi awan.
"Hasil [laporan keuangan] memvalidasi teori yang mengatakan bahwa Alibaba akan bangkit lebih kuat dari sebelumnya," kata Analis Bloomberg Intelligence Vey-Sern Ling.
Setelah disrupsi operasional pada kuartal pertama selesai, perusahaan akan mendapatkan keuntungan dari akselerasi peralihan konsumen dan toko ke kanal digital.