Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Balik Tren Mukbang dan Kampanye Xi

Selain menyiarkan cara makan influencer yang seakan-akan menikmati makanan, Mukbang juga diikuti dengan video autonomous sensory meridian response (ASMR) yang menekankan pada suara saat influencer memakan makanan tersebut.
Ilustrasi bingkisan berisi makanan./Istimewa
Ilustrasi bingkisan berisi makanan./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Tren ‘mukbang’ atau siaran langsung ketika makan di platform sosial media ternyata mendapatkan sorotan negatif dari Presiden China Xi Jinping.

Tren yang sudah pertama kali dipopulerkan di Korea Selatan ini sebenarnya sudah dimulai sejak 10 tahun yang lalu. Hingga saat ini, tren Mukbang ini telah melahirkan ratusan influencer populer yang siap memanjakan mata penonton dengan makanan dan cara makan mereka.

Selain menyiarkan cara makan influencer yang seakan-akan menikmati makanan, Mukbang juga diikuti dengan video autonomous sensory meridian response (ASMR) yang menekankan pada suara saat influencer memakan makanan tersebut.

Namun, masyarakat China yang sudah terbiasa menikmati acara Mukbang tampaknya harus gigit jari karena sejumlah video Mukbang sudah mendapatkan peringatan dari pemerintah.

Semuanya berawal dari komentar Xi yang menggaungkan kampanye anti membuang makanan.

Dikutip dari BBC, kelangkaan makanan menjadi perhatian besar di China di tengah perseteruannya dengan Amerika Serikat dan banjir besar yang merusak areal pertanian belakangan ini.

Tak lama setelah komentar Xi tersebut, pemerintah menggaungkan kampanye piring bersih (clean plate). Dia pun menambahkan China harus memiliki empati terhadap kelangkaan makanan.

Saat ini, semua orang yang mengetik kata kunci Mukbang di internet atau siaran Mukbang di media sosial diberikan tanda peringatan.

Pengguna di aplikasi media sosial misalnya Kuaishou bakal diberikan peringatan untuk makan dengan bijaksana. Selain itu, aplikasi Douyin juga memberikan penanda yang menyatakan,” Bijaklah makan, jangan buang makanan, dan hidup sehat.”

Salah satu artis Mukbang China, Mini, juga mengisi iklan di media pemerintah Guangming. Dia meminta masyarakat untuk tidak menyia-nyiakan makanan.

“Makanan yang dipanaskan pun juga enak,” katanya.

Analis media BBC China Kerry Allen mengatakan media sosial di China telah resah dan khawatir untuk memenuhi permintaan pemerintah yang harus memiliki moral yang baik.

“Ketika kebebasan dibatasi, maka vlogger kesusahan menemukan konten kreatif untuk menarik penonton. Jadi, mereka hanya mampu bernyanyi atau bahkan hanya makan di depan kamera untuk menyenangkan penonton,” jelasnya.

Namun sekarang, para raja Mukbang China pun harus rela videonya disensor untuk mengurangi penonton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : BBC
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper