Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peringatan Tahun Baru Islam 1442 H, Ini Pesan MUI

Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa`adi mengajak masyarakat menggalang kesetiakawanan sosial meringankan beban masyarakat yang menjadi korban pandemi Covid-19.
  Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid (kanan) menerima kunjungan Ketua KPK Firli Bahuri (kiri) di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Selasa (28/1/2020). Kunjungan KPK tersebut bertujuan sebagai sosialisasi mencegah terjadinya tindak korupsi di lingkungan Kemenag./Antara
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid (kanan) menerima kunjungan Ketua KPK Firli Bahuri (kiri) di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Selasa (28/1/2020). Kunjungan KPK tersebut bertujuan sebagai sosialisasi mencegah terjadinya tindak korupsi di lingkungan Kemenag./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta peringatan Tahun Baru Islam 1442 Hijriah pada 1 Muharram atau Kamis (20/8/2020) dapat menjadi momen mempererat solidaritas dan kepedulian sosial.

Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa`adi mengajak masyarakat menggalang kesetiakawanan sosial dalam rangka membantu meringankan beban masyarakat yang menjadi korban dan terdampak pandemi Covid-19.

Upaya ini, menurutnya, agar masyarakat terdampak bisa selamat dan bangkit dari keterpurukan ekonomi.

“Selain bersyukur dan berdoa, penting juga melakukan refleksi diri dan muhasabah untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT agar menjadi makhluk yang beriman dan bertakwa,” katanya melalui keterangan resmi, Rabu (19/8/2020).

Zainut Tauhid yang juga Wakil Menteri Agama itu mengajak umat muslim untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang diberikan.

“Seraya berdoa semoga pada tahun 1442 Hijriah ini kita dapat meningkatkan amal kebajikan agar dapat memberikan kemanfaatan sebesar-besarnya bagi umat manusia, bangsa dan negara,” ujarnya.

MUI juga meminta masyarakat terus mengedepankan sikap toleransi, moderat, seimbang dan bersikap adil dalam menjalankan ajaran agama. Upaya ini perlu dilakukan agar tidak terjebak pada pertentangan dan perselisihan sempit demi mewujudkan persaudaraan dan persatuan umat.

“Jadikanlah perbedaan pendapat sebagai rahmat untuk saling menghormati dan memuliakan agar ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathaniyah tetap terpelihara," tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper