Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UMKM menyebut perusahaan besar mampu bertahan lebih lama menghadapi Covid-19 dan dampak ekonominya daripada UMKM.
Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki mengatakan UMKM tidak dapat dengan mudah menyesuaikan keuangannya ketika menghadapi perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
"Usaha besar, mempunyai tabungan besar dan bisa memilih menunda investasi sampai ekonomi membaik, UMKM tidak bisa tunda investasi, dapur harus terus mengepul yang penting bisa hidupi keluarga anak istri," ujar Teten dalam webminar Tirakatan Virtual Nasional Solopos, Minggu (16/8/2020).
Menurut Teten, dengan kondisi seperti itu, UMKM perlu bantuan lebih cepat dibandingkan dengan pengusaha besar di tengah pandemi Covid-19.
Teten mengatakan UMKM yang mengalami masalah pinjaman cukup banyak dan menjadi salah satu yang utama dikerjakan. Pihaknya, langsung merestrukturisasi pinjaman 6 bulan, subsidi bunga dan pajak, serta pembiayaan baru.
Teten menegaskan perbedaan mendasar antara krisis yang diakibatkan pandemi Covid-19 dengan krisis ekonomi 1998 adalah dampaknya terhadap UMKM.
"Memang tahun ini beda dengan krisis 1998 sebelumnya dan bahkan belum pernah ada krisis menghantam kesehatan dan ekonomi. Pada1998 UMKM memang tampil menjadi penyelamat, saat ini justru UMKM yang terpukul," kata Teten.
Dia mengharapkan agar para UMKM ini masih dapat bertahan dan tidak menambah angka pengangguran di tengah pandemi dan ketidakpastian yang diakibatkannya.