Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan masih banyak pemimpin setingkat menteri yang belum dapat menerapkan protokol kesehatan secara benar dalam masa pandemi.
Bahkan, Ganjar menemukan banyak kegiatan penting di jajaran pemerintah pusat yang secara terang-terangan mengabaikan protokol kesehatan.
"Memang kedisiplinan ini sulit untuk diterapkan, dan saya juga pernah bergabung dalam sebuah rapat di ruang sempit dan menemukan banyak pejabat tinggi setingkat menteri tidak mengenakan masker," kata Ganjar dalam webminar Solopos Group, Minggu (16/8/2020).
Menurut Ganjar, hal ini terjadi akibat masalah kultural yang sulit untuk dikesampingkan, yakni kumpul-kumpul.
Oleh karena itu, masyarakat termasuk pemimpin harus mampu menciptakan sebuah kultur baru untuk menggantikan kultur lama yang berisiko dalam masa pandemi.
"Kita selalu sosialisasi. Ya, ini realita yang sedang terjadi. Karena kita sendiri butuh sosialisasi tanpa henti dan membuat sebuah kultur sederhana agar mampu beradaptasi dengan protokol pandemi," kata Ganjar.
Dalam kesempatan yang sama, Ganjar berpendapat penerapan hukum dalam masa pandemi harus berasal dari masyarakat agar dapat lebih optimal.
Menurutnya, penerapan hukum yang berasal dari pemerintah pusat justru tidak akan dapat optimal dan rawan untuk tidak diterapkan.
"Memang penerapan hukum ini sangat perlu, tetapi kita memang perlu membuat penerapan hukum yang berasal dari masyarakat agar dapat lebih efektif," kata Ganjar dalam webminar Solopos Group, Minggu (16/8/2020).
Ganjar menjelaskan tugas pemimpin dalam kondisi krisis harus tegas dan cepat membuat sebuah aturan yang mampu menghentikan penyebaran virus dengan cepat.
Namun, masyarakat juga memiliki kemampunan untuk beradaptasi serta memiliki tipe sosialisasi yang perlu difasilitasi dalam penanganan pandemi.
"Jika memang masih sulit untuk diubah, maka tugas pemimpin adalah tidak boleh menyerah dan terus melanjutkan sosilaisasi dan menerapkan kedisiplinan tinggi agar dapat dilihat oleh masyarakat luas," kata Ganjar.