Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kerja PBB Saat Pandemi Semakin Berat, Ini Pesan Menlu Retno

PBB harus menjadi motor kepemimpinan global dan menjadi perekat kepentingan semua negara baik besar ataupun kecil, tanpa terkecuali.
Menlu Retno Marsudi saat menyampaikan Pernyataan Pers Tahunan, di Jakarta, Rabu (9/1/2019)./Dok. Kemlu
Menlu Retno Marsudi saat menyampaikan Pernyataan Pers Tahunan, di Jakarta, Rabu (9/1/2019)./Dok. Kemlu

Bisnis.com, JAKARTA - Kerja Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) akan semakin menantang seiring dengan Covid-19 yang terus berevolusi. PBB diminta agar lebih mengedepankan aksi konkret, bukan retorika semata.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam talkshow virtual yang bertajuk Refleksi Kritis 75 Tahun PBB, Kamis (13/8/2020).

Dia menyampaikan tiga pesan bagi PBB yang berperan sebagai pemersatu dunia internasional.

Pertama, PBB harus menjadi motor kepemimpinan global dan menjadi perekat kepentingan semua negara baik besar ataupun kecil, tanpa terkecuali. PBB harus memastikan bahwa setiap negara mau menanggalkan kepentingan politik masing-masing untuk menyelesaikan krisis pandemi ini.

Dia menilai PBB sudah terlalu lama hanya dijadikan forum memperbesar dan mempertajam perbedaan antar negara, terutama negara berkekuatan besar.

"UN Chartered [Piagam PBB] tidak dihormati dan diterapkan termasuk prinsip penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah berdaulat," ungkapnya.

Kedua, PBB harus bisa mengelola dan tuntutan dunia. Dalam jangka pendek, PBB harus mendukung upaya masyarakat internaisonal dalam memitigasi pandemi dan dampak ekonomi termasuk akses obat dan vaksin.

Untuk jangka panjang, PBB harus bisa membantu memperbaiki tata kelola kesehatan global, termasuk upaya mencegah pandemi pada masa mandatang.

"Retorika bukan opsi. Kerja PBB harus berorientasi pada hasil konkret, memberikan manfaat nyata yang bisa dirasakan masyarakat internasional," tegasnya.

Menurutnya, jika PBB gagal menjawab tantangan global, maka risiko menurunnya kepercayaan terhadap multilateralisme akan semakin besar.

Ketiga, PBB harus bisa mengantisipasi berbagai tantangan masa depan. Tantangan tidak akan semakin ringan, tetapi justru semakin sulit diprediksi dan bergejolak.

Pada saat dunia memerangi Covid-19, PBB harus bisa menggalang persatuan global agar mampu melewatinya dan mencegah terjadinya pandemi pada masa mendatang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper