Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aplikasi China Dilarang Pemerintah AS, Nasib Apple Terancam

Analis Apple populer dari KGI Securities Ming-Chi Kuo menyebut ada dua kemungkinan hasil dari larangan baru tersebut.
Siluet karyawan yang menggunakan masker di depan logo Apple Inc. yang ditutup sementara karena corona virus di Ginza Tokyo, Jepang, Minggu (15/3/2020). Bloomberg/ Toru Hanai
Siluet karyawan yang menggunakan masker di depan logo Apple Inc. yang ditutup sementara karena corona virus di Ginza Tokyo, Jepang, Minggu (15/3/2020). Bloomberg/ Toru Hanai

Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan iPhone secara global sangat mungkin mengalami penurunan yang signifikan apabila Pemerintah Amerika Serikat (AS) melarang perusahaan dari negaranya bekerjasama dengan pengembang aplikasi asal China.

Seperti diketahui, Pemerintahan AS dibawah Presiden Donald Trump telah melarang melarang dua pengembang aplikasi asal China, yakni ByteDance dan Tencent melakukan bisnis dengan perusahaan AS. Pelarangan tersebut merupakan bagian dari upaya AS melarang aplikasi China yang diduga menimbulkan risiko terhadap data konsumen di tangan pemerintah China.

Analis Apple populer dari KGI Securities Ming-Chi Kuo menyebut ada dua kemungkinan hasil dari larangan baru tersebut.

Skenario terburuk memperkirakan bahwa penjualan iPhone turun 25-30 persen, secara global, jika aplikasi asal China dihapus dari App Store di seluruh dunia.

"Kami memperkirakan bahwa pengiriman iPhone global akan menurun 25-30 persen. Pengiriman global produk perangkat keras Apple lainnya, termasuk AirPods, iPad, Apple Watch, dan Mac, akan turun 15-25 persen," kata Kuo melansir MacRumors pada Selasa (11/8/2020).

Skenario kedua yang mana larangan Tencent hanya menyebabkan Apple menghapus WeChat dari App Store di AS. Jika ini terjadi, diperkirakan hanya 3-6 persen dari penjualan iPhone yang akan terpengaruh sementara Produk Apple lainnya kurang dari 3 persen.

Lantas, bagaimana sejauh ini penjualan perangkat besutan Apple di Negeri Tirai Bambu?

Penjualan ponsel pintar besutan Apple di China melonjak hingga 225 persen pada kuartal-II 2020 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Sebanyak 13 juta unit iPhone berhasil terjual sepanjang kuartal-II 2020.

Dengan demikian penjualan iPhone sepanjang Januari-Juni 2020 tercatat mengalami kenaikan 62 persen dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama tahun lalu (Januari-Juni 2019).

Angka tersebut merupakan hasil dari riset yang dilakukan oleh CINNO Research, sebuah lembaga riset yang berbasis di Shanghai, China.

Raihan fantastis itu datang setelah Apple pada Februari lalu Apple hanya mampu menjual tak lebih dari 500.000 iPhone ke China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rezha Hadyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper