Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TikTok Rogoh US$500 Juta Bangun Pusat Data di Eropa

Pusat data baru ini diharapkan dapat beroperasi pada awal 2022. Setelah online, data pengguna Eropa akan disimpan di lokasi itu.
Logo TikTok ditampilkan di TikTok Creator's Lab 2019 yang digelar Bytedance Ltd. di Tokyo, Jepang, Sabtu (16/2/2019)./Bloomberg-Shiho Fukada
Logo TikTok ditampilkan di TikTok Creator's Lab 2019 yang digelar Bytedance Ltd. di Tokyo, Jepang, Sabtu (16/2/2019)./Bloomberg-Shiho Fukada

Bisnis.com, JAKARTA - TikTok, aplikasi berbagi video milik ByteDance, tengah menyiapkan pusat data pertamanya di Eropa dengan investasi 420 juta euro (US$ 500 juta) di Irlandia.

Perusahaan menjanjikan pembukaan ratusan lapangan kerja untuk meningkatkan pengamanan dan perlindungan data pengguna TikTok dan mempersingkat waktu pemuatan untuk pengguna di Eropa. Namun, pusat data baru ini diharapkan dapat beroperasi pada awal 2022. Setelah online, data pengguna Eropa akan disimpan di lokasi itu.

Sebelumnya TikTok juga mendirikan pusat data di Dublin awal tahun ini dan mengatakan bahwa investasi baru menandakan komitmen jangka panjang di Irlandia.

Perusahaan induknya yang berbasis di Beijing, ByteDance Ltd., telah bekerja untuk menjauhkan operasi domestiknya di China untuk menenangkan regulator luar negeri.

Setelah dituduh oleh legislator AS dan administrasi Trump mengumpulkan data pengguna dan dengan demikian menciptakan risiko keamanan nasional, saat ini perusahaan menghadapi tenggat waktu enam minggu untuk mengunci kesepakatan dengan Microsoft Corp atau perusahaan Amerika lain untuk penjualan operasinya di AS. Saat ini TikTok menyimpan data pengguna internasional di server di AS dan Singapura.

Langkah untuk memperluas operasinya di dalam perbatasan UE adalah bagian dari upaya global TikTok untuk membuktikan tanggungjawabnya sebagai layanan yang dapat dipercaya. Sebagai bagian dari pengembangan pusat data baru, TikTok juga terus mengembangkan tim perlindungan data dan privasinya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper