Bisnis.com, JAKARTA - TikTok, aplikasi berbagi video milik ByteDance, tengah menyiapkan pusat data pertamanya di Eropa dengan investasi 420 juta euro (US$ 500 juta) di Irlandia.
Perusahaan menjanjikan pembukaan ratusan lapangan kerja untuk meningkatkan pengamanan dan perlindungan data pengguna TikTok dan mempersingkat waktu pemuatan untuk pengguna di Eropa. Namun, pusat data baru ini diharapkan dapat beroperasi pada awal 2022. Setelah online, data pengguna Eropa akan disimpan di lokasi itu.
Sebelumnya TikTok juga mendirikan pusat data di Dublin awal tahun ini dan mengatakan bahwa investasi baru menandakan komitmen jangka panjang di Irlandia.
Baca Juga
Perusahaan induknya yang berbasis di Beijing, ByteDance Ltd., telah bekerja untuk menjauhkan operasi domestiknya di China untuk menenangkan regulator luar negeri.
Setelah dituduh oleh legislator AS dan administrasi Trump mengumpulkan data pengguna dan dengan demikian menciptakan risiko keamanan nasional, saat ini perusahaan menghadapi tenggat waktu enam minggu untuk mengunci kesepakatan dengan Microsoft Corp atau perusahaan Amerika lain untuk penjualan operasinya di AS. Saat ini TikTok menyimpan data pengguna internasional di server di AS dan Singapura.
Langkah untuk memperluas operasinya di dalam perbatasan UE adalah bagian dari upaya global TikTok untuk membuktikan tanggungjawabnya sebagai layanan yang dapat dipercaya. Sebagai bagian dari pengembangan pusat data baru, TikTok juga terus mengembangkan tim perlindungan data dan privasinya.