Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Filipina memicu pertikaian diplomatik di ranah Twitter setelah menyinggung kepemilikan Malaysia atas wilayah Sabah di pulau Kalimantan.
Pernyataan tersebut menghidupkan kembali sengketa wilayah yang telah lama terjadi antara negara-negara Asia Tenggara.
Menteri Luar Negeri Malaysia Hishamuddin Hussein, pada akun Twitter resminya, mengatakan bahwa dia akan memanggil duta besar Filipina pada hari Senin (3/8/2020) sebagai reaksi terhadap cuitan menlu Filipina yang dilakukan pada Senin (27/7/2020).
Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin mengungkapkan dalam Twitter resminya bahwa Sabah bukan di Malaysia jika Anda ingin ada hubungannya dengan Filipina.
Sabah is not in Malaysia if you want to have anything to do with the Philippines. https://t.co/dWZs1gsndE
— Teddy Locsin Jr. (@teddyboylocsin) July 27, 2020
Cuitannya merupakan reaksi terhadap postingan Kedutaan Besar AS yang menggambarkan daerah Sabah sebagai bagian dari Malaysia. Ini adalah pernyataan dapat memengaruhi hubungan bilateral.
Dalam sejarahnya, Sultan Sulu pernah memerintah Sabah dan pulau-pulau Sulu di Filipina selatan. Namun, negara bagian itu jatuh di bawah kendali Inggris setelah Perang Dunia II dan bergabung dengan Malaysia pada tahun 1963, tak lama setelah Sulu menyerahkan kedaulatannya ke Filipina.
Baca Juga
Negara bagian Sabah sendiri menghadapi pergolakan politik dalam negerinya sendiri ketika partai oposisi mengatakan memiliki cukup banyak suara di parlemen negara bagian untuk mengambil alih pimpinan Menteri Utama Shafie Apdal, yang juga disebut-sebut sebagai calon perdana menteri Malaysia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel