Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Siapkan 3 Agenda Presidensi Dewan Keamanan PBB Bulan Depan

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Presidensi DK PBB kali ini menjadi spesial lantaran dilakukan di tengah pandemi.
Menlu Retno Marsudi saat memberikan keterangan kepada wartawan/Bisnis-Muhammad Khadafi
Menlu Retno Marsudi saat memberikan keterangan kepada wartawan/Bisnis-Muhammad Khadafi

Bisnis.com, JAKARTA - Agustus akan menjadi bulan yang istimewa bagi Indonesia seiring rencana Presidensi Dewan Keamanan (DK) PBB.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Presidensi DK PBB kali ini menjadi spesial lantaran dilakukan di tengah pandemi.

Dia mengajak anggota DK PBB agar tetap serius dalam menangani ancaman perdamaian dunia sebagai kesuksesan menangani pandemi dan pemulihan ekonomi.

"Pada saat hampir semua perhatian kita terpusat pada upaya penanganan pandemi, jangan sampai kita terlupa untuk terus memajukan perdamaian," katanya saat press briefing, Kamis (23/7/2020).

Selama presidensi, Indonesia akan melakukan tiga acara utama, yakni pertama, Meeting on the Linkage of Counter-Terrorism and Organized Crimes (Pertemuan tentang Keterkaitan Perlawanan Terorisme dan Kejahatan Terorganisir) pada 6 Agustus 2020.

Pertemuan ini akan membahas laporan perdana Sekjen PBB mengenai penanggulangan terorisme dan kejahatan lintas negara.

Kedua, Meeting on Pandemics and the Challenges of Sustaining Peace (Pertemuan Pandemi dan Tantangan pada Pelestarian Perdamaian) pada 12 Agustus 2020.

Pertemuan ini dimaksudkan untuk menyatukan langkah DK PBB dalam menjaga perdamaian di tengah pandemi. Agenda ini menjadi penting lantaran belum ada pembahasan terkait hal ini di DK PBB sampai sekarang.

Ketiga, Arria Formula on Cyber and Protection of Civilians (Formula Arria tentang Siber dan Perlindungan Sipil) pada 26 Agustus 2020.

"Indonesia memberikan perhatian khusus terhadap isu ini, karena semakin maraknya serangan siber kepada infrastruktur sipil seperti rumah sakit dan bandara, terutama di masa pandemi," terangnya.

Selain tiga acara utama, Indonesia juga akan memimpin setidaknya 14 pertemuan yang membahas upaya perdamaian di berbagai belahan dunia, seperti Palestina, Suriah, Yaman, Lebanon, Somalia, Korea Utara, Guinea Bissau dan laporan strategis mengenai ISIL.

Termasuk juga pertemuan yang membahas perpanjangan mandat misi perdamaian di Lebanon (UNIFIL) dan Somalia (UNSOM). Presidensi DK PBB kali ini adalah kali kedua bagi Indonesia setelah pada Mei 2019 Indonesia memegang Presidensi DK PBB dengan mengambil tema Investing in Peace atau menabur benih perdamaian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper