Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inggris Tangguhkan Perjanjian dengan Hong Kong, China Siap Balas

Inggris telah mengumumkan penangguhan perjanjian ekstradisi dengan Hong Kong setelah undang-undang keamanan nasional diberlakukan. China bereaksi.
Demonstran berkumpul di Statue Square, di luar gedung kantor pusat HSBC. Sejumlah bank mulai menarik kebijakan work from office seiring dengan jumlah kasus positif Covid-19 yang meningkat di Hong Kongn/Fotografer: Kyle Lam / Bloomberg
Demonstran berkumpul di Statue Square, di luar gedung kantor pusat HSBC. Sejumlah bank mulai menarik kebijakan work from office seiring dengan jumlah kasus positif Covid-19 yang meningkat di Hong Kongn/Fotografer: Kyle Lam / Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - China mengancam akan melakukan 'serangan balik yang dahsyat' sebagai tanggapan terhadap pengumuman Inggris yang akan menangguhkan perjanjian ekstradisi dengan Hong Kong setelah undang-undang keamanan nasional diberlakukan di wilayah itu.

Menlu Inggris, Dominic Raab mengatakan kepada parlemen bahwa perjanjian ekstradisi akan segera ditangguhkan dan embargo senjata ke Hong Kong akan diperpanjang.

"Kami tidak akan mempertimbangkan untuk mengaktifkan kembali perjanjian itu kecuali sampai ada perlindungan yang jelas dan kuat bagi warganya,” kata Raab.

Menurutnya ekstradisi dari Inggris tidak boleh disalahgunakan di bawah undang-undang keamanan nasional yang baru.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin mengatakan China akan melakukan serangan balik yang dahsyat terhadap tindakan Inggris yang keliru pada konferensi pers hari ini seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (21/7/2020).

Dia mengatakan bahwa China mendesak Inggris untuk melepaskan fantasinya tentang melanjutkan pengaruh kolonial di Hong Kong dan segera memperbaiki kesalahannya. China juga menyatakan Inggris akan 'menanggung akibatnya' setelah perjanjian ekstradisi Hong Kong ditangguhkan.

London menyatakan kecewa dengan tindakan keras di Hong Kong setelah kembali ke pemerintahan China pada tahun 1997. Inggris juga menilai China tidak mengatakan seluruh kebenaran tentang wabah virus Corona (Covid-19).

Sementara itu, Australia dan Kanada menangguhkan perjanjian ekstradisi dengan Hong Kong awal bulan ini. Presiden AS, Donald Trump pun telah mengakhiri perlakuan ekonomi istimewa untuk Hong Kong.

Pekan lalu, Perdana Menteri Boris Johnson memerintahkan agar semua peralatan dari Huawei Technologies China dihapus dari jaringan 5G Inggris pada akhir tahun 2027.

China, yang pernah dijadikan sumber utama investasi dalam proyek infrastruktur Inggris mulai dari nuklir hingga kereta api, menuduh Inggris telah berubah menjadi kaki tangan Amerika Serikat.

Para pejabat di Hong Kong dan Beijing mengatakan undang-undang itu penting untuk menutup kelemahan keamanan nasional yang terekspos oleh para pemrotes anti-China baru-baru ini.

China telah berulang kali mengatakan kepada kekuatan Barat untuk berhenti mencampuri urusan dalam negerinya di Hong Kong.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper