Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sedang Panas Lawan China, India Latihan Militer Bersama AS

India melakukan latihan militer bersama dengan AS di tengah ketegangan perbatasan dengan China.
Dek penerbangan kapal induk Amerika Serikat Nimitz USS Abraham Lincoln./Antara/Reuters
Dek penerbangan kapal induk Amerika Serikat Nimitz USS Abraham Lincoln./Antara/Reuters

Bisnis.com, NEW DELHI – India dan Amerika Serikat mempererat kerja sama militer ketika sejumlah kapal Angkatan Laut negara Asia Selatan itu menggelar latihan gabungan dengan pasukan dari kapal induk Amerika Serikat, USS Nimitz di Samudra Hindia mulai Senin (20/7/2020).

Latihan gabungan itu dilakukan saat situasi di Laut China Selatan memanas, khususnya antara China dan negara-negara di kawasan, serta AS, yang mengirimkan dua kapal induk, USS Nimitz dan USS Ronald Reagan, ke perairan tersebut.

Hubungan India dengan China juga tegang setelah bulan lalu terjadi bentrokan maut di perbatasan kedua yang disengketakan kedua negara, sehingga India didorong menjalin kerja sama yang lebih erat dengan AS dan negara-negara sekutunya, termasuk Jepang, untuk menyeimbangkan keamanan di kawasan.

Laksamana Muda Jim Kirk, komandan grup tempur Kapal Induk Nimitz, men gemukakan bahwa latihan gabungan dengan Angkatan Laut India itu membantu meningkatkan pertukaran informasi dan pengalaman kedua pasukan.

Latihan itu digelar di dekat kepulauan Andaman dan Nikobar, India, yang berdekatan dengan Selat Malaka. India mempunyai pangkalan militer di kepulauan tersebut.

"Angkatan Laut AS dan India menggelar latihan kelas atas yang diatur untuk memaksimalkan pelatihan dan interoperabilitas [pertukaran informasi dan pengalaman], termasuk pertahanan udara," tulis Angkatan Laut AS dalam keterangannya sebagaimana dikutip Antara dari Reuters pada Selasa (21/7/2020).

Lebih lanjut, disebutkan bahwa kelompok tempur Kapal Induk Nimitz dikirimkan ke Samudera Hindia untuk mendukung kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Tahun ini India dijadwalkan menjadi tuan rumah untuk latihan gabungan dengan AS dan Jepang di Teluk Benggala, yang kemungkinan juga akan menyertakan Australia. China sebelumnya menentang latihan militer multilateral semacam itu dilakukan di kawasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper