Bisnis.com, SOLO - Setelah klaster RUSD Moewardi jadi bahan pembicaraan dengan 32 kasus positif Covid-19, Kota Solo ternyata memiliki tiga klaster baru lainnya, sehingga total klaster baru Covid-19 di Solo menjadi empat.
Empat klaster itu meliputi klaster tahu kupat Purwosari, klaster Pasar Harjodaksino, klaster Penumping-Karangasem, dan klaster nakes RSUD Moewardi.
Di luar empat klaster itu, ada juga yang dari kasus mandiri atau hasil tracing kasus sebelumnya. Perinciannya, klaster tahu kupat Purwosari bertambah enam orang sehingga total kasus dari klaster ini 16 orang. Ke-16 orang itu sudah termasuk pedagang tahu kupat yang terkonfirmasi positif pada Sabtu (11/7/2020).
Sembilan kasus lain dari klaster tahu kupat terkonfirmasi pada Selasa (14/7/2020). Enam kasus baru positif Covid-19 dari klaster tahu kupat seluruhnya dari keluarga yang berdomisili di Kelurahan Purwosari, Laweyan, Solo.
Siti Wahyuningsih, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, mengatakan angka penularan klaster tahu kupat Purwosari terbilang tinggi.
Klaster berikutnya yakni Pasar Harjodaksino menyumbang tiga kasus positif. Ketiganya merupakan kontak erat pedagang empon-empon yang meninggal akibat Covid-19 dan sempat membantu kerikan. Total kasus positif dari klaster ini empat orang, termasuk pasien asal Sukoharjo yang meninggal dunia.
Pedagang yang positif Covid-19 dari klaster Pasar Harjodaksino tersebut hanya satu yang domisili Solo.
"Pedagang lain masing-masing berdomisili di Sukoharjo dan Boyolali,” kata Ning, sapaan akrab Kepala DKK Solo, saat dihubungi Solopos.com, Rabu petang, seperti dilaporkan Solopos.com, Kamis (16/7/2020).
Klaster Penumping-Karangasem menyumbang kasus positif sebanyak enam orang. Mereka ini anggota keluarga pasien anak asal Semarang yang berkunjung ke Solo. Pasien anak tersebut terkonfirmasi positif kemudian dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Solo.
“Di Semarang, anak ini tinggal dengan saudaranya. Kemudian, ke Solo ke rumah neneknya, main ke saudara-saudaranya yang lain. Sebagian dari pasien klaster ini karantina mandiri,” beber Ning.
Tenaga Kesehatan
Klaster berikutnya adalah tenaga kesehatan atau nakes RSUD dr Moewardi Solo yang masih terkait kasus positif Covid-19 sebelumnya. Klaster ini ada tambahan 13 kasus baru, sehingga totalnya 32 orang yang domisili Solo.
Sebelumnya sudah ada 19 kasus dari total 25 kasus di klaster ini yang berdomisili Solo. Hingga Rabu (15/7/2020), jumlah pasien positif Solo genap 100 orang.
Dari jumlah itu, 32 orang menjalani rawat inap, 22 orang isolasi mandiri, 41 orang sembuh, dan lima orang meninggal dunia. Catatan pasien sembuh pada Rabu ada tiga orang, masing-masing dari Purwosari, Jebres, dan Timuran.
Toko Bahan Kimia Bratachem di Jl Radjiman Solo Terbakar, Bau Pekat Bikin Warga Nyaris Pingsan
“Sebanyak 22 pasien yang isolasi mandiri itu kondisinya sehat sehingga boleh karantina mandiri,” jelas Ning.
Sementara pasien dalam pengawasan atau PDP totalnya 302 jiwa. Dari jumlah itu, 11 orang menjalani rawat inap, 253 orang sembuh, dan 38 orang meninggal dunia. Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) 666 orang, dengan uraian seorang rawat inap, lima orang menjalani rawat jalan, dan sisanya selesai pemantauan.
Berikut data empat klaster baru kasus positif Covid-19 Solo:
Klaster Tahu Kupat Purwosari: 16 kasus
Klaster Pasar Harjodaksino: 4 kasus
Klaster Penumping-Karangasem: 6 kasus
Klaster Nakes RSUD Moewardi Solo: 32 kasus