Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Corona Melonjak, Menteri Ekonomi Jepang Minta Waspada Tinggi

Jumlah kasus corona di Jepang telah melonjak pada beberapa minggu terakhir. Ibu Kota Jepang Tokyo pun melaporkan lebih dari 200 kasus infeksi untuk tiga hari berturut-turut.
Para pejalan kaki di Shibuya, Tokyo, Jepang, pada 26 Maret 2020 mengenakan masker untuk mencegah penyebaran virus corona jens Covid-19./Bloomberg/Kiyoshi Ota
Para pejalan kaki di Shibuya, Tokyo, Jepang, pada 26 Maret 2020 mengenakan masker untuk mencegah penyebaran virus corona jens Covid-19./Bloomberg/Kiyoshi Ota

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Jepang perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus corona lanjutan seiring dengan kenaikan jumlah infeksi dari jalur penularan yang tidak jelas.

Dilansir Bloomberg, Minggu (12/7/2020), pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Ekonomi Jepang Yasutohi Nishimura, yang juga bertugas sebagai pemimpin penanganan Covid-19 di Negeri Matahari Terbit itu.

Jumlah kasus corona di Jepang telah melonjak pada beberapa minggu terakhir. Ibu Kota Jepang Tokyo pun melaporkan lebih dari 200 kasus infeksi untuk tiga hari berturut-turut.

Berdasarkan data Worldometers, jumlah infeksi virus corona di Jepang saat ini sebanyak 21.129 kasus dengan kematian sebanyak 982 orang.

Nishimura tidak mengatakan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan untuk mendeklarasikan status darurat negara, tetapi memperingatkan peningkatan pada sumber daya pusat kesehatan masyarakat.

"Pengetesan harus dilakukan secara optimal dan ditingkatkan secara signifikan," ujarnya saat berbicara di stasiun penyiaran NHK.

Pertumbuhan ekonomi Jepang pada kuartal kedua tahun ini tertekan pandemi yang menyebar ke penjuru dunia dan konsumsi domestik yang anjlok, kata Nishimura. Saat ini, menurutnya, pengeluaran domestik mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan.

Pemerintah Jepang terus maju dengan langkah-langkah lebih lanjut untuk membuka kembali perekenonomian di tengah peningkatan kasus infeksi Covid-19.

Nishimura menyatakan saat masyarakat yang memperlihatkan gejala infeksi harus tinggal di rumah dan penduduk Tokyo diizinkan untuk pindah ke prefektur lain.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper