Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Achmad Yurianto Mengaku Diksi New Normal Salah, Diganti AKB

Diksi new normal yang selama ini digunakan sepanjang masa pandemi salah dan segera diganti dengan istilah adaptasi kebiasaan baru.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto/Dok.-Gugus Tugas Covid-19
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto/Dok.-Gugus Tugas Covid-19

Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengaku bahwa diksi new normal yang selama ini digunakan sepanjang masa pandemi salah.

"Diksi new normal dari awal diksi itu segera diubah. New normal itu diksi yang salah dan kita ganti dengan adaptasi kebiasaan baru," kata Yuri dalam rekaman sebuah diskusi di kanal Youtube, Sabtu (10/7/2020).

Yuri menjelaskan, diksi new normal yang kerap kali digaungkan pemerintah belum sepenuhnya dipahami masyarakat.

Menurut Yuri masyarakat hanya fokus pada kata hanya berfokus pada kata normal.

"Kemudian yang dikedepankan bukan new-nya, tapi normal-nya. Padahal ini sudah kita perbaiki dengan adaptasi kebiasaan baru," katanya.

Selain itu, Yuri mengatakan, pemerintah tidak akan menyampaikan aturan pencegahan Covid-19 karena dikhawatirkan membuat masyarakat semakin bingung.

Yuri mengatakan, masyarakat tinggal melaksanakan aturan yang berlaku selama pandemi.

"Mungkin kami akan bicara ke depan tidak lagi dalam berbicara aturan yang dibuat lagi. Jalankan saja, kalau banyak aturan yang dibuat makin pusing kita, makin pusing, jalankan saja," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper