Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Boeing Selesaikan 90 Persen Klaim Kecelakaan Lion Air

Boeing mengatakan klaim yang berkaitan dengan 171 dari 189 orang di dalam Lion Air Flight JT 610 telah diselesaikan. Namun, Boeing tidak mengungkapkan besaran klaim yang dibayarkan tersebut.
Boeing 737 MAX yang merupakan pesawat buatan Boeing yang paling banyak diminati. /Boeing
Boeing 737 MAX yang merupakan pesawat buatan Boeing yang paling banyak diminati. /Boeing

Bisnis.com, JAKARTA - Boeing Co. mengaku telah menyelesaikan 90 persen klaim kematian pada kecelakaan pesawat jet 737 Max yang dioperasikan oleh Lion Air pada 2018.

Boeing mengatakan klaim yang berkaitan dengan 171 dari 189 orang di dalam Lion Air Flight JT 610 telah diselesaikan. Namun, perusahaan tidak mengatakan berapa banyak yang dibayarkan kepada keluarga para penumpang dan anggota awak yang meninggal dalam kecelakaan itu.

Dari kasus yang telah diselesaikan, lima diantaranya melibatkan lebih dari satu klaim per orang yang tewas atau terlibat klaim yang diwakili oleh lebih dari satu firma hukum. Perusahaan optimistis bahwa sisa kasus akan diselesaikan.

Kecelakaan itu terjadi di Laut Jawa pada Oktober 2018, diikuti kecelakaan lainnya di Ethiopia lima bulan kemudian, yang menewaskan 157 orang. Dua kecelakaan itu menyebabkan tuntutan hukum yang menuding pesawat tidak aman dan memiliki sistem perangkat lunak yang salah.

Armada 737 telah diparkir, penjualan Boeing jatuh dan pemerintah AS sedang menyelidiki sistem kontrol penerbangan pesawat.

"Ada beberapa kasus yang tersisa dengan kerugian luar biasa, termasuk anak-anak yatim yang kehilangan kedua orang tuanya. Masih harus dilihat apakah kita bisa membawa Boeing ke meja hijau untuk kasus-kasus ini," kata Sanjiv Singh, seorang pengacara yang mewakili keluarga beberapa korban, dilansir Bloomberg, Rabu (8/7/2020).

Singh mengatakan dia siap untuk pergi ke pengadilan, termasuk di AS untuk menyelesaikan kasus-kasus yang tersisa.

Setahun yang lalu, Boeing mengatakan akan menawarkan US$100 juta untuk mendukung keluarga para korban dan komunitas yang terkena dampak kecelakaan.

“Kami senang telah membuat kemajuan yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir dalam menyelesaikan kasus-kasus yang dibawa oleh keluarga korban dengan ketentuan yang kami percaya dapat memberikan kompensasi yang adil kepada mereka," kata Peter Pedraza, juru bicara perusahaan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper