Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Demokrat Tolak RUU HIP, AHY: Potensi Memecah Bangsa

AHY menyebut bahwa RUU HIP berpotensi memecah bangsa yang saat ini berada dalam kondisi krisis.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin iskandar (kiri) menyambut kedatangan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) yang berkunjung ke kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu (8/7/2020). Kunjungan tersebut dalam rangka silaturahmi serta membahas kemungkinan koalisi di beberapa daerah dalam pilkada 2020 dan juga membahas soal kerja sama antar Partai. ANTARA FOTO/Reno Esnir
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin iskandar (kiri) menyambut kedatangan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) yang berkunjung ke kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu (8/7/2020). Kunjungan tersebut dalam rangka silaturahmi serta membahas kemungkinan koalisi di beberapa daerah dalam pilkada 2020 dan juga membahas soal kerja sama antar Partai. ANTARA FOTO/Reno Esnir

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menegaskan bahwa partainya menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (HIP) yang saat ini masih dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Agus mengatakan isu itu berpotensi memecah bangsa.

"Kami secara tegas menolak RUU HIP yang beberapa saat lalu menjadi kontroversi di tengah masyarakat kita," kata AHY usai menemui Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Rabu (8/7/2020).

AHY mengatakan hal tersebut juga menjadi pembahasan di antara dia dan Muhaimin. Keduanya menyatakan sepakat untuk menolak RUU yang diinisasi oleh DPR tersebut.

AHY menyebut bahwa RUU HIP berpotensi memecah bangsa yang saat ini berada dalam kondisi krisis.

"Kami tidak ingin dalam situasi yang harusnya kita bersatu dalam konsentrasi yang sama, menghadapi krisis pandemi, ada gagasan-gagasan tertentu yang membelah kita, kembali setback, mundur ke belakang, hanya karena isu-isu yang tidak dibutuhkan hari ini," kata AHY.

Cak Imin juga menegaskan PKB dan Demokrat sudah sama-sama sepakat untuk lebih banyak bekerja sama di parlemen.

Mereka berkomitmen akan membentuk DPR yang mampu menghasilkan keputusan baik APBN, undang-undang, dan sistem pengawasan yang membantu masyarakat mengatasi jangka pendek pandemi covid dan jangka panjang ekonomi nasional secara menyeluruh.

"Di parlemen atau DPR, kami berharap produktif lagi mengabdi dan menghasilkan produk-produk DPR yang dibutuhkan masyarakat," kata Cak Imin.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper