Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres Ma'ruf Dorong Masjid Jadi Media Pemberdayaan Ekonomi

Salah satu cara yang didorong adalah dengan menjadikan para jemaah masjid sebagai mata rantai ekonomi yang terintegrasi.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat memberikan kuliah umum di Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu (19/2/2020)/Istimewa
Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat memberikan kuliah umum di Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu (19/2/2020)/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai potensi pemberdayaan ekonomi umat di masjid belum dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan fungsi masjid sebagai media pemberdayaan ekonomi umat.

"Masjid juga sangat potensial menjadi basis pemberdayaan ekonomi umat. Potensi ini yang dalam waktu yang cukup lama belum termanfaatkan secara baik. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengembalikan salah satu fungsi masjid sebagai media pemberdayaan ekonomi umat," katanya melalui keterangan resmi Setwapres, Rabu (8/7/2020).

Lebih lanjut, dia menyebut kondisi ini terjadi karena masih adanya pemahaman yang menilai bahwa masjid tidak tepat dijadikan pusat aktivitas ekonomi. Untuk itu, diperlukan model bisnis yang mendorong jemaah untuk terlibat secara langsung di dalamnya.

Salah satu cara yang didorong adalah dengan menjadikan para jemaah masjid sebagai mata rantai ekonomi yang terintegrasi antara konsumen, produsen dan pemilik dalam kegiatan ekonomi.

Beberapa di antaranya adalah melalui pendirian lembaga keuangan ultra mikro syariah. Program ini diyakini dapat memberikan akses modal bagi pedagang kecil yang tidak dapat mengakses modal di bank syariah.

“Sehingga dengan demikian kehadiran masjid dapat menjadi media untuk memberdayakan ekonomi umat yang menjadi jemaah masjid, sehingga keberadaannya betul-betul dibutuhkan oleh masyarakat sekitar masjid," terangnya.

Di sisi lain, Wapres juga mengingatkan tentang pentingnya pembangunan pola pikir yang moderat dalam pembangunan peradaban Islam. Pola pikir ini dapat ditunjukkan dengan cara berpikir yang dinamis dan tidak ekstrem.

"Ciri-ciri cara berpikir wasathy [moderat] antara lain senantiasa menjaga dan mengamalkan manhaj [jalan] yang telah dirumuskan para ulama terdahulu yang masih relevan dan mengakomodasi manhaj baru yang lebih baik. Serta senantiasa melakukan perbaikan dan inovasi secara terus menerus sehingga tercipta kondisi yang lebih baik dari waktu ke waktu,” tuturnya.

Dengan begitu, tambah Wapres, pola pikir ini harus terus diamalkan secara konsisten serta menjadikan masjid sebagai tempat penyebaran paham moderat ini.

“Tempat yang paling baik untuk melakukan penguatan cara berpikir wasathy tersebut adalah masjid, karena tidak ada umat Islam yang lepas dari pengaruh masjid. Sehingga dalam jangka panjang hal itu bisa menjadi embrio membangun kembali peradaban Islam dan menjadikan umat Islam sebagai umat terbaik,” kata Wapres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper