Bisnis.com, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan dapat menemukan obat-obatan yang cocok dan efektif untuk mengobati pasien penderita Covid-19 dalam dua pekan ke depan.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, WHO harus segera mendapatkan hasil uji klinis yang sedang dilakukan dari obat-obatan yang mungkin efektif mengobati pasien Covid-19.
"Hampir 5.500 pasien di 39 negara sejauh ini telah dilibatkan dalam uji coba Solidaritas," katanya saat konferensi pers, merujuk pada riset klinis PBB yang sedang dilakukan. Kami mengharapkan hasil sementara dalam dua pekan ke depan," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Minggu (5/7/2020)
Kepala Program Kedaruratan WHO Mike Ryan mengatakan dia belum data memastikan kapan sebuah vaksin bisa siap melawan Covid-19. Namun dia berjanji untuk berupaya mendapatka vaksi tersebut secepat mungkin.lantaran telah menelan korban lebih dari setengah juta orang.
Sebelumnya WHO menyatakan telah menghentikan uji coba obat malaria hydroxychloroquine dan kombinasi obat HIV lopinavir atau ritonavir pada pasien yang dirawat di rumah sakit karena setelah obat-obat tersebut terbukti gagal mengurangi angka kematian akibat wabah Covid-19.
Kegagalan itu terjadi setelah WHO melaporkan lebih dari 200.000 kasus baru penyakit akibat Covid-19 secara global untuk pertama kalinya dalam satu hari. Amerika Serikat menyumbang 53.213 dari total 212.326 kasus baru yang dicatat pada Jumat lalu.
Baca Juga
Hasil uji coba sementara ini menunjukkan bahwa hydrochloroquine dan lopinavir atau ritonavir menghasilkan sedikit atau tidak ada pengurangan dalam angka kematian pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit jika dibandingkan dengan standar perawatan.
WHO menyatakan bahwa keputusan itu diambil atas rekomendasi komite pengarah internasional, tetapi tidak mempengaruhi studi lain untuk obat yang digunakan untuk pasien yang tidak dirawat di rumah sakit atau sebagai profilaksis seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Minggu (5/7/2020).
Uji coba yang dipimpin WHO lainnya adalah melihat efek potensial dari remdesivir, obat antivirus Gilead pada penderita Covid-19. Komisi Eropa pada hari Jumat memberikan persetujuan bersyarat remdesivir untuk digunakan setelah terbukti mempersingkat waktu pemulihan rumah sakit.