Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapasitas RS Covid-19 Diklaim Cukup, Tak Boleh Lengah

Kapasitas rumah sakit untuk penanganan Covid-19 diklaim aman, tetapi masih butuh upaya keras untuk memutus rantai penularan virus corona ini.
Kasus Covid-19 di Indonesia per 5 Juli 2020/Dok. Gugus Tugas
Kasus Covid-19 di Indonesia per 5 Juli 2020/Dok. Gugus Tugas

Bisnis.com, JAKARTA -- Kapasitas rumah sakit untuk penanganan Covid-19 secara nasional diklaim masih terbilang aman, namun hal tersebut tidak boleh disepelekan seiring dengan masih bertambahnya kasus baru di sejumlah provinsi. 

Juru Bicara Pemerintah untuk Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Nasional Achmad Yurianto mengungkapkan provinsi-provinsi yang masih terdampak Covid-19 masih harus bekerja keras terlepas dari masih amannya kapasitas rumah sakit untuk penanganan Covid-19. 

Beruntungnya, dia menyebut kebanyakan kasus positif baru tak membutuhkan perawatan rumah sakit karena didominasi oleh orang tanpa gejala (OTG) yang bisa menjalani perawatan diri di rumah.

Sementara kapasitas tempat tidur isolasi yang tersedia di RS rujukan Covid-19 cukup banyak, bed occupancy ratio atau tingkat hunian rumah sakit secara nasional baru terisi 53,39 persen.

"Artinya pada posisi seperti ini secara keseluruhan posisi tempat tidur yang dipersiapkan masih cukup, lebih dari cukup menurut kami," tambahnya, Minggu (5/7/2020).

Bahkan, Jawa Timur yang kini tengah berada pada jajaran provinsi teratas infeksi Covid-19, telah mempersiapkan 5.837 tempat tidur isolasi yang baru terpakai 4.214 tempat tidur.

Namun demikian, Yuri menjelaskan masih diperlukan upaya keras dari semua pihak terutama masyarakat untuk memutus penyebaran Covid-19. Pemerintah pusat diakuinya akan terus bekerja sama dengan Gugus Tugas Daerah terkait penelusuran kontak dengan cepat dari kasus-kasus aktif.

"Baru kemudian kita memberikan rawatan yang terbaik. Apakah menggelar isolasi mandiri secara lebih bagus, lebih tepat, atau kemudian dilaksanakan rawatan di rumah sakit yang lebih baik," tekannya.

Yuri mengingatkan kembali, 453 kabupaten/kota di 34 provinsi telah terdampak, selain itu masih perlu pengawasan ketat 39.928 orang dalam pemantauan (ODP) dan 13.767 pasien dalam pengawasan (PDP).

"Oleh sebab itu, kepatuhan terhadap protokol kesehatan menjadi kunci. Menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, ini adalah kunci untuk memutus rantai penularan. Seluruh dunia melakukan hal yang sama," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper