Bisnis.com, JAKARTA - Centre for Strategic and International Studies, CSIS, menyebutkan bahwa pembatasan sosial berskala besar selama tiga minggu terakhir menghasilkan pergerakan manusia.
Peneliti Senior Departemen Ekonomi CSIS Indonesia Haryo Aswicahyono mengatakan kondisi tersebut diharapkan akan mendorong kegiatan ekonomi masyarakat.
“Kendati demikian masih terdapat 13 provinsi yang belum mampu mengimbanginya dengan keadaan kesehatan yang membaik,” kata Haryo saat webinar Monitoring Penyebaran Covid-19 dan Perkembangan Ekonomi di Masa Transisi, Jumat (3/7/2020).
Haryo menuturkan bahwa daya beli masyarakat bergantung pada pergerakan manusia. Saat masa transisi masyarakat mulai beraktivitas di luar rumah untuk mendapatkan penghasilan.
“Dia akan mendapatkan penghasilan, dia akan memiliki kemampuan membeli. Jadi tidak bisa dipisahkan demand saja tanpa memperhatikan sisi supply,” ujar Haryo.
Merujuk pada pemetaan provinsi berdasarkan perubahan indeks intensitas Covid-19 dan indeks pergerakan, ditemukan bahwa 20 provinsi mengalami perbaikan kasus Corona.
Baca Juga
“Artinya mengurang intensitas [kasus aktif] tapi juga mengalami perbaikan peningkatan pergerakan yang kita harapkan meningkatkan pergerakan ekonomi,” ujar Haryo.
Haryo menyebut beberapa provinsi mencatat perbaikan cukup signifikan yaitu Gorontalo, Bangka Belitung, Kepulauan Riau. Daerah tersebut telah melewati masa puncak dan belum mengalami gelombang penularan kedua.
Sementara itu daerah lainnya seperti Jakarta, Jawa Barat, Lampung hingga Nusa Tenggara Timur mengalami perbaikan namun tidak sebagus daerah sebelumnya.