Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakar Sebut Pasien Corona yang Sembuh Bisa Terinfeksi Kembali

Kalau seorang pasien sudah sembuh kemungkinan terinfeksi atau positif kembali masih mungkin
Petugas medis mengenakan alat pelindung diri mendorong ranjang beroda tempat pasien berstatus dalam pengawasan corona menuju ruang isolasi RSUD dr. Iskak di Tulungagung, Jawa Timur, pada Jumat (13/3/2020)./Antara
Petugas medis mengenakan alat pelindung diri mendorong ranjang beroda tempat pasien berstatus dalam pengawasan corona menuju ruang isolasi RSUD dr. Iskak di Tulungagung, Jawa Timur, pada Jumat (13/3/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Divisi Penyakit Tropik Infeksi Departemen Penyakit Dalam RSPAD Gatot Soebroto, Soroy Lardo, mengungkapkan pasien positif Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh memiliki peluang untuk terinfeksi kembali, jika tidak memerhatikan protokol kesehatan.

“Kalau seorang pasien sudah sembuh kemungkinan terinfeksi atau positif kembali masih mungkin. Jadi Jurnal yang saya baca di China itu ada tiga orang sembuh setelah hari ketujuh dicek kembali ternyata positif dua orang,” kata Soroy saat memberi keterangan di BNPB, Jakarta, pada Kamis (2/7/2020).

Kendati demikian, Soroy menegaskan, peluang pasien positif Covid-19 sembuh untuk kembali terinfeksi masih diselidiki lebih lanjut oleh bidang keilmuan spesifik terkait infeksi virus.

“Untuk Covid-19 ini ternyata ada proses-proses keilmuan yang sampai sekarang sedang kita teliti,” ujarnya.

Dengan demikian, dia mengatakan, dengan meningkatnya kasus orang tanpa gejala atau OTG masyarakat mesti memerhatikan budaya hidup sehat dan bersih agar aman dari Virus Corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Sebelumnya, pakar virologi dari Universitas Udayana Ngurah Mahardika mensinyalir daya mutasi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak memiliki daya mutasi yang tinggi.

“Angka kasus di Indonesia masih meningkat, tetapi kemudian agak aneh secara virologi. Saya berharap sebetulnya virus berubah cepat sekali, ternyata tidak,” kata Ngurah melalui keterangan daring di BNPB, Kamis (18/6/2020).

Kendati demikian, dia menerangkan, virus SARS-CoV-2 di Indonesia mengalami sedikit mutasi dengan yang ada di Wuhan. “Tetapi memang perbedaannya belum secara fungsional yang membuatnya semakin ganas,” tuturnya.

Semestinya, dia mengatakan, virus RNA seperti SARS-CoV-2 memiliki daya mutasi yang tinggi dan cepat. Misalkan, dia mencontohkan, HIV dan Influenza yang memiliki daya mutasi yang tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper