Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur tengah menguji coba pemanfaatan closed circuit television atau CCTV berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk memantau kepatuhan masyarakat terhadap protokol virus corona atau Covid-19.
Hal itu terungkap dalam unggahan Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak di akun Twitter resminya, @EmilDardak, Kamis (2/7/2020). Unggahan tersebut juga menyajikan sebuah video dari CCTV yang dipasang di Pasar Taman Sidoarjo.
Video itu juga menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Oleh karena itu, dia berharap teknologi itu bisa dimanfaatkan untuk memantau penegakan protokol tersebut.
"Uji coba CCTV berbasis artificial intelligence utk memantau kepatuhan protokol Covid19 di pasar Taman Sidoarjo. Ternyata banyak yg msh tdk tertib bermasker. Smg teknologi ini bsa meningkatkan efektivitas pemantauan dan penegakan protokol covid19. Trm ksh utk Nodeflux," tulis Emil dalam unggahan tersebut.
Uji coba CCTV berbasis artificial intelligence utk memantau kepatuhan protokol Covid19 di pasar Taman Sidoarjo. Ternyata banyak yg msh tdk tertib bermasker. Smg teknologi ini bsa meningkatkan efektivitas pemantauan dan penegakan protokol covid19. Trm ksh utk Nodeflux. pic.twitter.com/8n3dF07qu8
— Emil E Dardak (@EmilDardak) July 2, 2020
Unggahan itu pun langsung direspons oleh warganet. Salah satu akun mempertanyakan manfaat peralatan anyar tersebut lantaran hanya bisa memantau. Penanganan terhadap pelanggar menjadi poin penting yang dipertanyakannya.
"Ya Bagus...selangkah lebih maju, tapi itu sifatnya hanya memantau, trus bagaimana kepada pelanggar yg tidak pakai masker supaya jadi ngerti..terimakasih..," tulis akun @pkt_wibisono.
Baca Juga
Respons warganet itu pun dijawab oleh Wagub Emil. Menurutnya, teknologi tersebut akan bantu kepala dinas untuk melakukan evaluasi kinerja personel di lapangan dalam menjaga kepatuhan pengunjung dan pedagang pasar.
"Hasilnya akan otomatis direkap sehingga sangat cepat bagi pemkab/pemkot untuk bertindak," tulis Emil.
Seperti diketahui, wilayah Jawa Timur masih menjadi zona merah penyebaran wabah Covid-19. Hingga kemarin, Rabu (1/7/2020), Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melaporkan penambahan jumlah pasien meninggal akibat wabah itu sebanyak 33 kasus.
Dengan begitu, total pasien Covid-19 yang meninggal di provinsi tersebut mencapai 926 orang. Angka tersebut merupakan yang tertinggi secara nasional.